CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri mengatakan bahwa kendala pemungutan suara Pemilu 2024 paling banyak terjadi di Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Diketahui, hingga kini tercatat sebanyak 1.297 TPS di wilayah Papua yang belum melaksanakan pencoblosan.
Hal ini lantaran kendala distribusi logistik pemilu yang terlambat hingga konflik sosial pada pelaksanaan Sistem Noken.
Baca Juga: 1.297 TPS di Papua Belum Lakukan Pemungutan Suara Pemilu, Kapolda Angkat Bicara
Tak ayal pemungutan suarae tertunda di sejumlah daerah.
“Ada sebanyak 1.172 TPS di Papua Tengah dan 91 TPS di Papua Pegunungan yang belum melaksanakan pemilu.
“Sistem noken ini kental dengan kerawanan (konflik sosial).”
“Seperti di Puncak Jaya, Papua Pegunungan, ada tarik ulur perebutan suara massa sehingga (pencoblosan) tidak bisa dilaksanakan,” ujar Mathius dalam data yang diterima Ceposonline.com, Kamis (15/2) pagi ini.
Kapolda menjelaskan, ada sebanyak 697 dari 811 jumlah TPS di Puncak Jaya yang harus melakukan pemungutan suara susulan.
Pencoblosan susulan lainnya juga harus dilakukan 383 dari 463 jumlah total TPS di Intan Jaya, Papua Tengah.
Sama halnya dengan 92 dari 499 total TPS di Paniai, Papua Tengah.
Kendala pelaksanaan Paniai terjadi karena insiden pengerusakan kotak suara saat pendistribusian pada Senin (12/2).
Baca Juga: TERUNGKAP Alasan 4 Kabupaten di Papua Lakukan Pemungutan Suara Susulan