Film yang dikupas tiga akademisi Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar itu ternyata diproduksi dengan dana patungan.
Produser Dirty Vote Joni Aswira mengatakan, film ini lahir dari kolaborasi lintas CSO.
Ia mengatakan, dokumenter ini sesungguhnya juga memfilmkan hasil riset kecurangan pemilu yang selama ini dikerjakan koalisi masyarakat sipil.
Biaya produksinya dihimpun melalui crowd funding, sumbangan individu, dan lembaga.
“Biayanya patungan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (11/2).
Baca Juga: TPN Ganjar: Film Dirty Vote Ungkap Kecurangan Pemilu Secara Masif
Selain itu, ia mengungkap bahwa film dokumenter ini digarap dengan waktu yang cenderung pendek dibanding film dokumenter lainnya.
"Dirty Vote juga digarap dalam waktu yang pendek sekali sekitar dua minggu, mulai dari proses riset, produksi, penyuntingan, hingga rilis," ungkap Joni. (*)