CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Jelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Yan Mandenas, mengajak seluruh masyarakat Papua berpartisipasi menyukseskan Pemilu.
Kata Mandenas, Pemilu 2024 merupakan masa transisi di akhir kepemimpinan Presiden Jokowi. Sehingga menentukan arah masa depan lima tahun mendatang dengan pemimpin yang baru.
“Bagi saya, kontestan persaingan Pemilu tahun ini berbeda dengan situasi 5 tahun lalu."
"Sehingga, saya berharap masyarakat harus berpartisipasi secara aktif di TPS,” ucap Mandenas dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jayapura, Rabu (7/2/2024).
Menurutnya, jika dilihat pada Pilpres 2019, partisipasi publik di Papua sangat rendah, kecuali di daerah-daerah dengan sistem noken yang partisipasinya hampir mencapai 85-90 persen dan bahkan mencapai 100 persen.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, mari berpartisipasi sukseskan Pilpres, serta memilih anggota DPR RI, DPRP dan DPR kabupaten/kota secara aktif,” ujarnya.
Baca Juga: Yan Mandenas Komitmen Menangkan Prabowo-Gibran di Tanah Papua
Mandenas berharap Pemilu kali ini bisa memberikan kesejukan dan memberikan perubahan bagi masyarakat Papua, serta membawa harapan baru untuk periode 5 tahun yang akan datang, baik kepemimpinan legislatif tapi juga kepemimpinan eksekutif mulai dari Presiden, gubernur sampai dengan bupati dan wali kota.
“Saya berharap kita menentukan pemimpin mulai dari Presiden sampai ke daerah merupakan orang orang yang memiliki visi dan tujuan ke depan, sehingga menciptakan lapangan lapangan kerja baru sesuai dengan potensi masyarakat setempat,” kata Mandenas.
Ia mencontohkan, jika di daerah tersebut merupakan masyarakat nelayan.
Maka pihaknya akan akan menciptakan potensi nelayan dan jika masyarakat petani maka ia akan menciptakan potensi pertanian yang berskala besar dan skala ekspor bukan hanya untuk konsumsi lokal semata.
“Kita dorong para kepala daerah di Papua bisa menciptakan lapangan kerja baru dengan cara mendatangkan investasi yang lebih besar, sebab uang yang masuk pun keluar di Papua lebih besar lantaran semua dikelola dalam bentuk APBD.