"APBD sudah dikorbankan untuk PSU, jangan tambah rusak proses ini dengan intervensi. Biarkan penyelenggara bekerja profesional. Masyarakat Papua hari ini sangat merindukan pemimpin perubahan, dan mereka sudah menunjukkan pilihannya ke BTM-CK," ujarnya.
Ia mencontohkan kondisi di Kabupaten Mamberamo Raya, di mana masyarakat adat kini terpaksa mengamankan wilayahnya sendiri karena adanya informasi bahwa tim dari paslon 02 akan mengacaukan proses rekapitulasi.
"Jangan main-main dengan suara rakyat Papua. Kalau masyarakat marah, yang rugi kita semua. Mereka sangat antusias mendukung BTM-CK, jadi mari kita jaga amanah itu," tegasnya.
BTM mengajak seluruh masyarakat Papua untuk mengawal jalannya proses demokrasi hingga selesai. Ia juga meminta Bawaslu untuk bersikap proaktif dan tidak tunduk pada tekanan pihak manapun.
"Bawaslu harus bekerja maksimal. Jangan jadi alat pihak tertentu. Harapan rakyat Papua besar di PSU ini. Jangan kecewakan mereka. Saya harap ini PSU terakhir," pungkasnya (*)