CEPISONLINE.COM, JAYAPURA- Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM) meminta keterlibatan langsung TNI dalam mengamankan proses rekapitulasi suara Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua, Tahun 2025.
Permintaan ini disampaikan menyusul adanya dugaan kuat terjadinya penggelembungan suara di sejumlah distrik yang diduga dilakukan untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 02, Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARI-Yo).
BTM menyoroti keterlibatan oknum anggota kepolisian dalam dugaan kecurangan ini, termasuk tindakan intimidasi terhadap penyelenggara pemilu dan saksi-saksi dari pihak pasangan BTM-CK yang tersebar di berbagai wilayah Papua.
"Saya minta TNI turun tangan kawal suara rakyat Papua, karena masyarakat sudah tidak lagi percaya kepada kepolisian. Satu-satunya harapan mereka kini hanya TNI," ujar BTM, Kamis (7/8/2025).
BTM menegaskan bahwa PSU telah berlangsung secara terbuka, dan rakyat Papua telah menggunakan hak pilihnya. Menurutnya, hasil suara yang diperoleh oleh pasangan BTM-CK merupakan bentuk aspirasi murni rakyat tanpa ada pengaruh politik uang atau janji-janji politik.
Ia khawatir, jika kecurangan terus dibiarkan terjadi, maka suara rakyat yang telah diberikan kepada BTM-CK akan sia-sia. Lebih dari itu, hal tersebut dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi di Papua.
"Kalau tindakan kejahatan ini terus dibiarkan, bisa berdampak pada stabilitas dan keamanan masyarakat. Jangan sampai karena ego politik, terjadi berkonflik ditengah masyarakat. Saya minta penyelenggara tetap konsisten dan tidak tunduk pada tekanan pihak luar," tegasnya.