Selanjutnya surat terbaru yang diterima dari Plt Ketua DPD Partai Golkar Papua, Ahmad Doli Kurnia adalah sudah menjadi calon dan bukan lagi bakal calon.
“Jadi alasan lain tidak membuka karena sejak tahun lalu Golkar sudah memutuskan siapa – siapa saja yang ditunjuk menjadi calon kepala daerah, sehingga DPD tidak lagi membuka pendaftaran,” imbuhnya.
Ditanya soal kemungkinan adanya perubahan, kata Karma, nantinya diputuskan lagi lewat survei yang dilakukan sebanyak 3 kali.
Baca Juga: Raih 10 Kursi, Partai Golkar Provinsi Papua Pegang Palu Pimpinan DPR Papua
Golkar sendiri menggunakan 14 lembaga survei untuk seluruh Indonesia.
"Di Papua menggunakan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan survei tentang calon kepala daerah akan dilihat dari elektabilitasnya dan popularitas dan hasil survey langsung ke pusat,” imbuhnya.
Ditambahkan Ketua Harian Golkar Papua, Tan Wie Long, bahwa sesuai surat edaran DPP Partai Golkar disampaikan dan diberitahukan kepada seluruh DPD I dan DPD II Partai Golkar se Indonesia untuk tidak membuka pendaftaran.
Poin kedua, apabila di DPD I Partai Golkar maupun DPD II Partai Golkar mempunyai dinamika bakal - bakal calon yang potensial dari luar dari Partai Golkar, maka diarahkan langsung untuk berhubungan langsung ke DPP wilayah pemenangan Partai Golkar di Jakarta.
“Semua bakal bakal calon yang mungkin masih berminat untuk berproses, silahkan saja menghubungi DPP. Kami taat azas dan tegak lurus,” paparnya.
“Saya pikir ini hal yang baru bagi kami. Dan betul - betul ini penghormatan kepada kami sebagai kader yang betul-betul kami berasal dari internal yang berproses yang berjalan sudah puluhan tahun dan kami merasa hal ini peluang yang bagus,” tutup Tan Wie Long. (ade)