CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Komnas HAM RI Perwakilan Papua, menurunkan tim pemantauan Pemilu di 6 Provinsi di tanah Papua.
Hal itu disampaikan Kepala Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Papua, Frits Ramandey, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (13/2).
Enam provinsi tersebut di antaranya Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Barat.
“Tim pemantauan juga melibatkan mitra mitra di 6 provinsi.”
“Dimana potensi kerawanan pada Pemilu besok meliputi pengerusakan surat suara, sabotase, termasuk ancaman keselamatan kesehatan petugas petugas KPPS menjadi perhatian,” kata Frits kepada Cenderawasih Pos.
Baca Juga: Pemprov Papua Tengah Deklarasikan Pemilu Damai
Tak hanya itu, kata Frits, kelompok khusus perempuan, kaum marjinal, mereka yang berada di rumah sakit, tahanan polisi, dan yang berada di lembaga pemasyarakatan menjadi fokus pemantauan Komnas HAM.
“Pemilu ramah HAM menjadi tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara, kendati demikian partisipasi masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya datang ke tempat pemungutan suara,” ujarnya.
Baca Juga: Frits Ramandey Dapat Penghargaan Komnas HAM RI
Sementara itu kata Frits, hak ikut serta dalam pemerintahan sebagai mana pasal 43, UU 39/ thn 99 tentang HAM.
Maka atas mandat tersebut, Komnas HAM RI Perwakilan Papua pada 13-15 Februari bakal menurunkan tim pemantauan Pemilu yang menjunjung asas langsung, umum, bebas dan rahasia.
“Sebagai suatu penghormatan dan pemajuan HAM di tanah Papua, dengan 6 provinsi yang jika tidak ada partisipasi publik sekaligus mengawasi. Maka potensi potensi kecurangan dan kerawanan bisa semakin banyak terjadi secara masif,” kata Frits.
Kommas HAM pun mendorong KPU, Bawaslu untuk menjaga prinsip inparsialitas agar Pemilu di tanah Papua berkualitas. (*)