• Senin, 22 Desember 2025

Punya Keunggulan Strategis, FX Mote: Waropen Siap Jadi Poros Pembangunan di Tanah Papua

Photo Author
- Kamis, 11 September 2025 | 16:49 WIB
Bupati Waropen, FX Mote, bicara soal potensi Waropen menjadi pusat baru Tanah Papua. (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)
Bupati Waropen, FX Mote, bicara soal potensi Waropen menjadi pusat baru Tanah Papua. (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)

CEPOSONLINE.COM, WAROPENBupati Waropen, Fransiscus Xaverius Mote (FX Mote), menegaskan bahwa Waropen memiliki posisi geografis yang sangat strategis untuk menjadi poros pembangunan di Tanah Papua.

Hal ini semakin relevan pasca pemekaran enam provinsi baru di tanah Papua, ditambah dengan dorongan pembentukan Provinsi Papua Utara yang mencakup Kabupaten Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Supiori, dan Waropen.

“Waropen berada tepat di tengah bentangan Pulau Papua.”

“Dari sini, akses ke wilayah pedalaman maupun pesisir jauh lebih cepat dibanding melalui daerah lain.”

“Posisi ini adalah sebuah keunggulan yang luar biasa,” ujar Bupati FX Mote, Kamis (11/9).

Menurutnya, jika sebelumnya pintu gerbang ke pedalaman lebih banyak melalui Nabire, Timika, Jayapura, Merauke, atau Manokwari, kini Waropen siap mengambil alih peran strategis tersebut.

Dari Waropen, jalur darat dapat dikembangkan menuju Intan Jaya, Puncak Jaya, hingga Paniai.

Sementara ke arah pesisir, akses bisa ditembus ke Sarmi, Mamberamo Raya, Nabire, Manokwari, Teluk Wondama, bahkan hingga Sorong dan Timika.

Dengan keunggulan tersebut, Bupati FX Mote secara terbuka mendorong agar Kabupaten Waropen ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Papua Utara.

“Kalau boleh, mari kita rembuk bersama saudara-saudara kita dari Biak Numfor, Yapen, dan Supiori.”

“Kita ikhlaskan Waropen menjadi ibukota Papua Utara. Karena Waropen punya modal besar: letak strategis, potensi ekonomi, pusat perdagangan, kekayaan budaya, hingga sumber daya laut yang melimpah,” tegasnya.

Selain potensi geografis dan ekonomi, Bupati FX Mote juga menekankan bahwa Waropen memiliki keunikan budaya yang patut dibanggakan, khususnya dalam memandang posisi perempuan.

Dalam tradisi Waropen, laki-laki disebut Sera dan perempuan disebut Musaba, keduanya dihargai secara setara.

“Waropen punya budaya yang istimewa. Perempuan ditempatkan pada posisi penting dalam pembangunan.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

X