CEPOSONLINE.COM – Perayaan Natal 2025 di Kabupaten Waropen tahun ini tidak hanya diwarnai oleh sukacita rohani keagamaan, tetapi juga semangat pelestarian lingkungan.
Melalui inisiasi unik dari Dinas Pengelola Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Waropen, Lomba Pondok Natal 2025 yang mewajibkan penggunaan bahan dasar daur ulang sampah berhasil menyedot antusiasme luar biasa dari masyarakat.
Hingga awal Desember 2025, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Waropen, Robby Duwiri mencatat sebanyak 80 peserta telah resmi mendaftarkan diri, menunjukkan respons positif masyarakat Waropen terhadap perpaduan kreativitas Natal dan kepedulian ekologis.
Yohannes Robby Duwiri, nama lengkap dari Kadis DLH Waropen, menyatakan kegembiraannya atas partisipasi yang tinggi ini.
Ini bentuk Edukasi Lingkungan di Bawah Tema 'Kasih Kristus', menurutnya.
“Animo masyarakat sangat luar biasa. Sampai hari ini sudah 80 peserta yang mendaftarkan pondok Natalnya,” ungkap Robby Duwiri saat ditemui awak media di sela-sela kegiatan di Aula Hotel Elfansó Duwiri, Jumat (5/12).
Menurutnya, lomba ini sengaja mengusung konsep daur ulang sebagai sarana edukasi praktis.
"Kami ingin masyarakat tidak hanya membangun pondok Natal yang indah, tetapi juga belajar memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai dan ramah lingkungan," tegasnya.
Lomba ini sejalan dengan tema Natal yang diangkat, yakni "Kasih Kristus di Atas Segalanya" (1 Korintus 13:13), yang diinterpretasikan sebagai kasih kepada sesama dan juga kepada alam ciptaan.
Untuk memacu kreativitas peserta dalam mengubah botol plastik, kardus bekas, dan limbah lainnya menjadi karya seni Natal, panitia telah menyiapkan total hadiah yang fantastis.
Juara 1 akan membawa pulang uang tunai Rp 20 juta ditambah Trofi.
Sedangkan, Juara 2 dan 3 masing-masing mendapat Rp15 juta dan Rp 10 juta.
Total hadiah yang disiapkan, termasuk dua hadiah hiburan masing-masing Rp5 juta, mencapai sekitar Rp 80 juta.
Pendanaan kegiatan ini, yang bersumber dari dana perubahan Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp120 juta, menunjukkan komitmen Pemkab Waropen terhadap pelestarian lingkungan berbasis komunitas.
Proses penilaian oleh Tim Juri akan berlangsung ketat mulai 2 hingga 23 Desember 2025.
Penilaian tidak hanya mencakup keindahan artistik, tetapi juga seberapa besar persentase bahan daur ulang yang digunakan.
Pemenang lomba akan diumumkan secara resmi pada 27 Desember 2025.
Lomba Pondok Natal ini diharapkan menjadi tradisi yang dapat menumbuhkan kesadaran ekologis, memperkuat nilai iman, serta mempererat kebersamaan masyarakat Waropen dalam menyambut Natal dengan penuh sukacita dan kepedulian lingkungan.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah pondok natal dihias dengan berbagai bahan daur ulang seperti, Botol Mineral bekas, Jerigen minyak bekas, plastik detergen bubuk, botol-botol oli bekas, sedotan, bekas minuman kalengan, kotakan, bambu-bambu, bahan bekas baliho/spanduk, seng-seng bekas, hingga ada yang menggunakan kardus bekas. (*)