Ini semua demi rakyat dan demi pembangunan Papua untuk 5 tahun ke depan. "Kita akui saja ini sudah cukup lama. Daerah lain membangun, kita hanya berkutat dengan perselisihan," tutupnya.
Ditambahkan Paus Kogoya selaku Kepala Suku Lapago bahwa aspirasi dari masyarakat akar rumput menginginkan Papua bisa segera memulai pembangunan tanpa terus berkutat dengan isu politik.
"Masyarakat menunggu kapan pembangunan itu berjalan. Ada banyak anggaran yang terpakai namun bukan untuk pembangunan, buka untuk masyarakat. Sementara mereka butuh makan, anak harus sekolah dan memastikan kesehatan keluarga. Tapi uang tidak ada karena semua untuk PSU," bebernya.
Tokoh lainnya seperti Marthen Bunai selaku Kepala Suku Meepago, Nikodemus Kareth, Yoram Pangkali, Yohana Kambana yang menjadi tokoh perempuan selatan dan Rita Aim serta beberapa tokoh lainnya juga menyatakan hal serupa.
"Jangan rakyat dikorbankan karena politik ini. Kami butuh makan, anak-anak kami butuh sekolah dan kehidupan yang layak. Saat ini pemerintah semua fokus ke PSU, lalu anak-anak kami bagaimana," cecar Yohana.
"Sekali lagi kami menolak jika ada akhirnya PSU - PSU lagi, itu merusak semuanya. Kami cukup lama menunggu agar Papua bisa segera memiliki pemimpin, cukup sudah," tutupnya. (*)