• Senin, 22 Desember 2025

Dikoreksi BTM, Tiga Zona Kemiskinan Menurut MDF, Diluruskan Agar Tidak Menyesatkan

Photo Author
- Kamis, 31 Juli 2025 | 09:11 WIB
Kedua pasan calon gubernur dan wakil gubernur Papua memegang tangan sambil tersenyum usai debat di KPU Papua, Rabu (30/7/2025) (CEPOSONLINE.COM/ERIANTO)
Kedua pasan calon gubernur dan wakil gubernur Papua memegang tangan sambil tersenyum usai debat di KPU Papua, Rabu (30/7/2025) (CEPOSONLINE.COM/ERIANTO)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Dalam sebuah forum publik, Calon Gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri, menyebut tiga daerah penyumbang angka kemiskinan di Provinsi Papua. Tiga daerah itu sebut Fahkiri yakni Kabupaten Waropen, Mamberamo, dan Sarmi. 

Pernyataan tersebut langsung dikoreksi oleh pasangan calon gubernur Papua nomor urut, Benhur Tomi Mano atau yang akrab di sapa BTM. 

Dalam pernyataannya BTM menilai bahwa data yang disampaikan calon gubernur nomor urut 2 itu, perlu diluruskan agar tidak menyesatkan publik.

Menurutnya, tiga wilayah penyumbang angka kemiskinan tertinggi di Papua sebenarnya adalah Kabupaten Mamberamo Raya, Supiori, dan Waropen.

“Saya ingin mengoreksi. Dari satu kota dan delapan kabupaten yang menjadi cakupan wilayah pemilihan ini, daerah yang benar-benar masuk zona merah dan mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua adalah Mamberamo Raya, Supiori, dan Waropen,” sebut BTM saat memberikan klarifikasi debat publik yang digelar KPU Papua di Holltekamp, Kota Jayapura, Rabu (30/7/2025).

Dalam pemaparannya, Matius D Fakhiri menjelaskan pendekatan penanganan kemiskinan yang dinilainya lebih tepat untuk wilayah yang ada di pedalaman Papua. Sementara untuk di daerah pesisir dan perkotaan seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Biak Numfor akan mengunakan strategi berbeda.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa MDF itu mengungkapkan bahwa strategi yang ia tawarkan adalah penguatan ekonomi lokal melalui intervensi sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Menurutnya, peningkatan taraf hidup masyarakat hanya bisa dicapai jika pembangunan difokuskan pada tiga sektor kunci tersebut secara terpadu.

“Peningkatan ekonomi masyarakat menjadi kunci utama. Kita harus memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan agar masyarakat di daerah bisa bangkit dari kemiskinan,” ujar Fakhiri.

Menanggapi pendekatan tersebut, Paslon nomor urut 1, Benhur Tomi Mano memaparkan pandangan strategisnya dalam menangani kemiskinan di Papua. Ia menekankan bahwa penyelesaian masalah kemiskinan harus bersandar pada empat pilar utama yakni; pendidikan yang layak, kesehatan yang terjamin, ekonomi masyarakat yang kuat, dan konektivitas infrastruktur yang baik.

“Tanpa infrastruktur yang terhubung antarwilayah, tidak mungkin pelayanan pendidikan dan kesehatan bisa merata. Kita tidak bisa bicara pembangunan ekonomi kalau akses antarwilayah saja masih sulit,” terang BTM.

Paslon nomor urut 1 itu, juga menekankan bahwa prioritas utamanya adalah memastikan bahwa setiap anak Papua bisa mengakses pendidikan yang layak dan pelayanan kesehatan yang memadai, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal dari sisi pembangunan.

“Jika pendidikan dan kesehatan tidak ditangani serius, maka masyarakat akan terus berada dalam lingkaran kemiskinan. Kita harus pastikan generasi Papua bisa bangkit dengan pengetahuan dan tubuh yang sehat,” tambahnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pembangunan di Papua tidak boleh hanya terfokus di wilayah perkotaan saja, tetapi harus merata hingga ke wilayah-wilayah pedalaman dan pesisir yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

“Kita ingin keadilan pembangunan. Mamberamo Raya, Supiori, Waropen, dan daerah tertinggal lainnya harus mendapatkan perhatian serius. Papua tidak boleh dibangun setengah hati,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Weny Firmansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Beberkan Peluang Putusan MK

Selasa, 16 September 2025 | 09:55 WIB

Para Tokoh Tiba-tiba Berkumpul Minta MK Lebih Peka

Kamis, 4 September 2025 | 09:10 WIB

PSU Papua Berlanjut ke MK

Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:15 WIB

Dua Kubu Gelar Aksi Protes di Depan KPU Papua

Selasa, 19 Agustus 2025 | 12:38 WIB

Pusat Berang, Nama Organisasi Aktivis Dicatut

Senin, 11 Agustus 2025 | 21:37 WIB
X