• Senin, 22 Desember 2025

Isu Pengusiran Warga Pegunungan dari Jayapura Mencuat, BTM Tegaskan Tidak Benar

Photo Author
- Rabu, 28 Mei 2025 | 17:07 WIB
Masyarakat adat Mepago-Lapago di Kota Jayapura saat audiens dengan Calon Gubernur Papua BTM di Kediamanya, Rabu (28/5/2025).(CEPOSONLINE.COM/KAREL)
Masyarakat adat Mepago-Lapago di Kota Jayapura saat audiens dengan Calon Gubernur Papua BTM di Kediamanya, Rabu (28/5/2025).(CEPOSONLINE.COM/KAREL)

Meski demikian, Petrus Wonda, menegaskan bahwa warga Lapago saat ini sudah cerdas dalam menyikapi berbagai isu politik.

 

"Kami juga akan bantu menyampaikan kebenaran kepada masyarakat. Karena saat ini godaan politik sedang tinggi, ibarat air yang sedang mendidih. Tapi kami percaya masyarakat bisa memilih dengan hati nurani," ujarnya.

 

Senada dengan itu, perwakilan pemuda Lapago-Mepago, Miles Wenda, menyebut isu ini bukanlah hal baru dalam kontestasi politik Papua. Ia mengingatkan bahwa isu serupa juga pernah dimainkan saat BTM mencalonkan diri sebagai Wali Kota Jayapura dua periode, namun masyarakat tetap mempercayainya.

 

"Dulu juga ada isu seperti ini, tapi buktinya BTM terpilih dua periode dan masyarakat pegunungan hidup sejahtera dengan program-program beliau. Sekarang kami, pemuda Lapago-Mepago, yang dulu terpecah, sudah bersatu untuk mendukung BTM-CK," kata Miles.

 

Sementara itu, Benhur Tomi Mano menyayangkan beredarnya isu tersebut. Ia menegaskan bahwa isu tersebut adalah fitnah. Dan bukan hal baru, sejak mencalonkan dirinya maju sebagai Wali Kota Jayapura isu ini dimainkan oleh oknum yang tidak betsnggungjawab. Iapun menegaskan komitmennya untuk melayani seluruh masyarakat Papua tanpa membedakan asal-usul.

 

"Saya pastikan tidak pernah sekalipun saya mengatakan akan mengusir masyarakat dari pegunungan. Bahkan sebaian besar orang yang membantu saya di rumah ini, masyarakat dari gunung, jadi bagaimana mungkin saya lakukan hal itu, dan sama sekali tidak ada niat. Semua yang tinggal di tanah ini adalah saudara kita, apalgi anak Papua. Termasuk mereka yang berasal dari luar Papua," ujar BTM.

 

Ia juga menyampaikan bahwa selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura, ia telah memberikan ruang bagi masyarakat pegunungan, salah satunya menunjuk Frans Pekey, putra daerah dari wilayah adat Mepago, sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura. Serta banyak tokoh politik lainnya daei wilayah Adat Mepago-Lapaog yang didorong menjabat posisi strategis dalam pemerintahan. 

 

"Tanah ini tidak pernah membatasi siapa pun. Semua yang makan dan minum di sini punya hak yang sama. Saya tahu isu ini sengaja dimainkan untuk menjatuhkan saya, tapi saya percaya Tuhan tahu yang sebenarnya," pungkasnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lucky Ireeuw

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Beberkan Peluang Putusan MK

Selasa, 16 September 2025 | 09:55 WIB

Para Tokoh Tiba-tiba Berkumpul Minta MK Lebih Peka

Kamis, 4 September 2025 | 09:10 WIB

PSU Papua Berlanjut ke MK

Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:15 WIB

Dua Kubu Gelar Aksi Protes di Depan KPU Papua

Selasa, 19 Agustus 2025 | 12:38 WIB

Pusat Berang, Nama Organisasi Aktivis Dicatut

Senin, 11 Agustus 2025 | 21:37 WIB
X