Dengan tetesan air mata dan penuh harapan, Sulastri kini sedikit senang dan lega, karena ada orang baik dan masih peduli dengannya.
"Saya kaget karena tiba-tiba bapak Abisai Rollo dan Rustan Saru datang dan mau membantu saya untuk membeli tiket pesawat pulang ke kampung di Jawa," tuturnya.
Sulastri menyampaikan, jika dirinya sudah kenal baik dengan bapak Abisai Rollo dan Rustan Saru, karena keduanya sudah sering datang ke kompleksnya.
"Terima kasih sudah datang melihat saya dan membantu saya untuk pulang ke kampung,"cetusnya.
Baca Juga: Martina Deba Promosikan Suvenir Kearifan Lokal Papua di Nabire
Sementara itu, Abisai Rollo menyampaikan rasa prihatinnya kepada Sulastri yang kini hidup sebatang kara dan sudah ditinggal anak dan keluarganya.
"Tadi dia minta untuk pulang kampung ke Jawa pada Desember nanti.”
“Nanti saya akan bantu tiket pesawatnya," kata Abisai Rollo.
Abisai Rollo merasa terharu dan sedih ketika melihat Sulastri yang sudah sakit dan tidak bisa berdiri.
Belum lagi selama ini ia bertahan hidup hanya menunggu belas kasihan dari warga sekitarnya.
"Saya dan Rustan Saru akan bantu.”
“Kami juga akan memanggil dokter untuk datang memeriksanya di sini,"tutur Abisai Rollo.
Hal senada disampaikan, Rustan Saru jika dirinya terharu setelah mendengar cerita dari ibu Sulastri yang hidup sebatang kara.
Rustan Saru mengatakan, jika ia dan Abisai Rollo tahu setelah ada warga yang melaporkan disela-seĺa kegiatan blusukan mereka di Kompleks perumahan Madura di Jalan Nuri.
"Tadi ibu-ibu kader posyandu yang informasikan jika ada warga mereka yang sakit, sehingga kita datang melihat langsung keadannya,"bebernya.