CEPOSONLINE.COM, WAROPEN – Bupati Waropen, Fransiscus Xaverius Mote, menyerukan dukungan penuh dan partisipasi aktif dari seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat umum untuk menyukseskan Musyawarah Besar (Mubes) Masyarakat Adat Waropen yang akan berlangsung pada 26 hingga 29 November 2025.
Seruan ini disampaikan Bupati dalam Apel Pagi yang digelar Senin, 24 November 2025, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap agenda penting masyarakat adat tersebut.
Dalam arahannya, Bupati FX Mote meminta seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari staf hingga pejabat eselon IV, III, dan II, untuk memberikan sumbangsih mereka demi kelancaran Mubes. Sumbangsih yang dimaksud tidak hanya berupa pemikiran dan penjagaan keamanan, tetapi juga dukungan materiil.
"Setiap kita baik itu staf, pejabat eselon IV, III, II saya mohon untuk sumbangannya. Baik itu pemikiran, jaga keamanan, apa saja, terutama membawa materi berupa apa saja pada acara Mubes Masyarakat Adat Waropen. Karena kita ada di Waropen, kalau memang hidup di Waropen," tegas Bupati Mote.
FX Mote mencontohkan, kontribusi dapat diberikan dalam bentuk sekecil apa pun sebagai wujud kepedulian.
"Ada uang 10 ribu kah, 50 ribu kah, atau kalau mau bantu dalam model apa, silakan. Karena itu sumbangsih kita. Pemerintah sudah membantu berupa dana dan itu sudah kita berikan. Tapi kalau banyak uang tapi tidak bantu baru berkeluh kesah tapi kita tidak berikan itu berdosa," ungkapnya dengan nada kiasan.
Bupati menekankan bahwa partisipasi adalah tanggung jawab moral setiap warga yang hidup di tanah adat Waropen.
Musyawarah Besar IV Masyarakat Adat Waropen ini dipastikan akan digelar di tengah tantangan logistik dan kesiapan, namun Dewan Adat telah menegaskan bahwa Mubes harus berjalan sesuai jadwal baru yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, Mubes sempat mengalami penundaan dari jadwal awal 12–15 November 2025 menjadi 26–29 November 2025, salah satunya untuk menghormati berpulangnya Ketua Dewan Adat Waropen, almarhum Pdt. Frans Bisi Wonatorei.
Mubes ini memiliki peran yang sangat krusial.
Agenda ini dirancang sebagai wadah bagi masyarakat adat untuk menyampaikan aspirasi dan pokok pikiran yang akan menjadi pijakan wajib bagi pembangunan daerah.
Hasil Mubes diharapkan dapat melahirkan regulasi baru yang menjadi dasar kuat bagi sinergi antara adat dan pemerintah daerah, khususnya dalam memperkuat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Waropen untuk melindungi hak-hak masyarakat adat.
Lokasi-lokasi pelaksanaan Mubes telah ditetapkan, dengan Upacara Pembukaan dan Pameran Budaya akan dilaksanakan di Lapangan Elias Paprindei, sementara musyawarah umum dan sesi panel akan digelar di Klasis GKI Waropen serta Hotel Merpati dan Hotel Elfonso Duwiri. (*)