• Senin, 22 Desember 2025

FX Mote Dianugerahkan Gelar ‘Sera Hokyh’ oleh Masyarakat Adat Mambai di Waropen Papua, Berikut Maknanya

Photo Author
- Selasa, 18 November 2025 | 10:48 WIB
Bupati Waropen Fransiscus Xaverius Mote, saat dinorbatkan gelar adat oleh masyarakat Adat Soyoi Mambai, Minggu (16/11). (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)
Bupati Waropen Fransiscus Xaverius Mote, saat dinorbatkan gelar adat oleh masyarakat Adat Soyoi Mambai, Minggu (16/11). (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)

CEPOSONLINE.COM, WAROPEN Kunjungan kerja Bupati Waropen, Fransiscus Xaverius Mote, ke Distrik Soyoi Mambai pada Minggu (16/11), diwarnai momen sakral dan bersejarah. 

Dalam suasana penuh kekhidmatan adat, Bupati Mote menerima penganugerahan gelar adat kehormatan "Sera Hokyh," yang secara harfiah berarti Raja yang Menguasai Kawasan.

Gelar istimewa ini merupakan simbol penghormatan tertinggi dan bentuk penerimaan tulus dari masyarakat Mambai atas perhatian, kepedulian, dan visi kepemimpinan Bupati dalam menggerakkan pembangunan di wilayah tersebut.

Bertempat di Dermaga Kampung Winarisi, Bupati Mote menjalani serangkaian prosesi adat yang sarat makna budaya.

Menginjak Piring: Sebelum dinobatkan, Bupati menjalani tradisi menginjak piring sebanyak tiga kali menggunakan kaki kanan—sebuah ritual penyucian langkah dan tanda penerimaan secara adat di Mambai.

Penobatan Raja: Iskandar Rumayomi, tokoh masyarakat sekaligus mantan Kepala Kampung Mambai, memimpin penobatan dengan memakaikan mahkota adat kepada Bupati Mote sebagai simbol resmi gelar Sera Hokyh.

Prosesi dilanjutkan dengan penyematan Noken Adat oleh Yulci Imbiri. Noken ini melambangkan harapan dan aspirasi masyarakat yang secara simbolis dititipkan dan diamanahkan kepada pemimpin mereka.

Meski digelar secara sederhana, penyambutan dan upacara penobatan ini berlangsung religius dan kental dengan nilai-nilai budaya, menunjukkan betapa dalamnya makna peristiwa ini bagi masyarakat Mambai.

Acara penyambutan penuh makna ini turut dihadiri oleh Yonathan Reri, Wakil Ketua II DPRK Waropen yang merupakan putra asli Mambai, bersama Perwira Penghubung Kodim 1709/Yawa, dan sejumlah pimpinan OPD yang mendampingi kunjungan kerja Bupati.

Penganugerahan gelar adat ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah penanda kuat: masyarakat adat Mambai menghormati dan mendukung penuh perhatian Bupati Mote dalam memperjuangkan aspirasi mereka. Momen ini berhasil memperkuat hubungan emosional antara Pemerintah Daerah dan masyarakat adat, menegaskan keduanya adalah mitra sejati dalam membangun Kabupaten Waropen. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

X