CEPOSONLINE.COM, WAROPEN – Upaya pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Ghondumi Sisare semakin menunjukkan langkah maju dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Hal ini terungkap dalam pertemuan penyerahan hasil Rakernas dan peta lengkap DOB Ghondumi Sisare, Selasa malam (11/11).
Hasil kerja tim pemekaran diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Tim Pemekaran CDOB, Nickolaus O. Nussi, didampingi oleh Sekretaris Forum Koordinasi Daerah (FORKORDA) Provinsi Papua, Jefri Makabori, Pertemuan penting ini turut dihadiri sejumlah tokoh kunci, termasuk Mantan Ketua DPRD Hugo Tebai, Mantan Ketua DPRD Apinus Wonda, dan Tokoh Masyarakat Suku Risey Sayati, Riko Rumayomi.
Dalam tanggapannya, Bupati Waropen, F.X Mote, menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa atas hasil kerja tim yang sudah tuntas dan diterimasaat itu.
Bupati menegaskan keseriusan Pemda dalam mendukung proses ini, dimulai dengan meminta agar segera disiapkan tempat sekretariat yang representatif untuk Tim bekerja.
Selain itu, Pemda juga menyatakan kesiapan untuk menganggarkan operasional Tim melalui APBD Tahun 2026.
Bupati juga berencana meninjau SK Tim Kerja dengan melibatkan seluruh potensi SDM yang terwakili dari seluruh kampung dari 5 distrik di wilayah timur.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa Pemda akan selalu ada di belakang tim kerja, memantau dinamika di pemerintah pusat, dan merespons dengan bergerak cepat agar CDOB Ghondumi, yang sudah masuk Prolegnas, dapat dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) DOB di wilayah Provinsi Papua Utara.
Sementara itu, Sekjen FORKORDA Papua, Jefri Makabori, mengatakan Ghondumi memiliki langkah maju yang luar biasa, sehingga perlu adanya tim yang solid serta dukungan dari pemerintah dan elemen masyarakat, termasuk para tokoh adat.
"Barang sudah di depan pintu. Kami letakkan ini untuk anak cucu negeri dengan segala potensi yang dimiliki," ujar Jefri.
Begitu juga selaku admin Papua Utara, Jefri Makabori mengatakan bahwa saat ini sedang digodok pertimbangan agar Waropen dapat menjadi ibu kota Provinsi Papua Utara.
Pertimbangan ini didasarkan pada tata letak daratan yang luas dan didukung dengan sumber daya alam yang lengkap dan berlimpah. (*)