“ Kami ingin petani tidak hanya menanam, tetapi juga mendapatkan nilai tambah. Koperasi akan menjadi tulang punggung agar hasil jagung ini dapat diolah dan dijual dengan harga yang layak,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah menyambut baik program ini dan berharap ke depan lahan jagung dapat diperluas.
“Dua hektar ini adalah awal. Kami yakin, dengan pendampingan dan dukungan pemerintah pusat, masyarakat akan semakin semangat mengembangkan pertanian,” kata Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Papua Tengah, Norbertus Mote.
Tokoh masyarakat setempat, Marten Pigai juga menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah.
“Semoga ini menjadi langkah awal untuk mengurangi ketergantungan bahan pangan dari luar daerah dan membuka lapangan kerja bagi anak muda di Nabire,” ujarnya.
Ia juga meminta akses jalan dari jalur-jalur di SP dapat diperpanjang hingga kali bumi agar akses pertanian semakin luas.
“ Ini tanah kami orang Papua. pemerintah tolong perpanjang jalan sampai kali bumi. Kami mau menanam untuk hidup kami yang lebih baik,” tukasnya.
Program penanaman jagung ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pemberdayaan Ekonomi Desa yang mengintegrasikan sektor pertanian dengan koperasi dan BUMDes.