• Minggu, 21 Desember 2025

Gubernur Meki Minta Guru Mapega Jadi Garda Pendidikan

Photo Author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 14:40 WIB
Tenaga guru kontrak Mapega 3T di Papua Tengah saat mengikuti pembekalan. (CEPOSONLINE.COM/HUMAS PEMPROV)
Tenaga guru kontrak Mapega 3T di Papua Tengah saat mengikuti pembekalan. (CEPOSONLINE.COM/HUMAS PEMPROV)

 

CEPOSONLINE.COM, NABIRE — Sebanyak 274 tenaga guru kontrak mengikuti pembekalan program MAPEGA 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah.

Program ini menjadi langkah pemerintah memperkuat sektor pendidikan di wilayah pedalaman dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Papua Tengah.

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, menyoroti kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua Tengah yang masih rendah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Papua Tengah pada tahun 2023 berada di angka 59,8, dan meningkat menjadi 60,44 pada tahun 2024.

“Kita bersyukur ada kenaikan, tapi kalau belum sampai 70 berarti kita masih harus kerja keras. Tidak mudah meningkatkan IPM, tapi saya percaya dengan adanya guru-guru MAPEGA, angka ini akan terus naik,” ujar Nawipa di Ballroom kantor Gubernur Papua Tengah, Selasa, (21/10/2025).


Gubernur menjelaskan, peningkatan IPM sangat bergantung pada mutu pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Ia juga menyinggung angka harapan hidup di Papua Tengah yang masih rendah, dengan rata-rata laki-laki 65,06 tahun dan perempuan 68,97 tahun.

“Itu artinya orang Papua belum hidup sehat. Kalau jadi guru, harus hidup teratur , makan baik, mandi, tidur cukup, supaya umur panjang dan bisa jadi teladan bagi murid,” jelasnya.

 

Nawipa menambahkan, rata-rata lama sekolah masyarakat Papua Tengah baru mencapai 6,12 tahun, dengan harapan lama sekolah sekitar 9,63 tahun. Menurutnya, data ini menunjukkan masih banyak anak Papua yang hanya menamatkan pendidikan di tingkat dasar.

“Artinya, kebanyakan hanya tamat SD. Ini tanda ada masalah serius. Kepala sekolah dan operator jangan lagi main data. Kita harus bereskan ini bersama,” tegasnya.

“Tidak ada gubernur yang urus sekolah gratis dengan sekolah sepanjang hari. Tidak ada. Tapi hanya di Papua Tengah kita lakukan, karena ini untuk masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Gubernur juga menegaskan bahwa para guru MAPEGA bekerja langsung di bawah koordinasinya. Ia meminta mereka untuk fokus mengabdi, tidak terpengaruh birokrasi kabupaten, dan bekerja dengan penuh kejujuran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdel Gamel Naser

Tags

Rekomendasi

Terkini

X