• Minggu, 21 Desember 2025

Dinas Perindagkop UKM Papua Tengah Siap Dorong Koperasi Merah Putih Jadi Motor Ekonomi Kampung

Photo Author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 12:28 WIB
Kepala Perindagkop UKM Papua Tengah, Norberth Mote (Ceposonline.com/THERESIA F. TEKEGE)
Kepala Perindagkop UKM Papua Tengah, Norberth Mote (Ceposonline.com/THERESIA F. TEKEGE)

CEPOSONLINE.COM, NABIRE — Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop UKM) berkomitmen mendorong penguatan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat kampung.

 Saat ini, dinas tengah mempersiapkan tahap pengoperasian koperasi di delapan kabupaten setelah seluruh proses pembentukan rampung.

Kepala Dinas Perindagkop UKM Papua Tengah, Norberth Mote, mengatakan tahapan pembentukan koperasi telah selesai dilaksanakan sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

 Pihaknya kini bersiap melaksanakan pelatihan dan pendampingan bagi koperasi agar segera beroperasi secara mandiri.

“ Tahapan pembentukan sudah selesai di delapan kabupaten. Sekarang kita siapkan tahap pengoperasionalan. Kami baru mendapat juknis pelaksanaan pendampingan pelatihan, dan jika jadwal sudah keluar, minggu depan kami mulai pendampingan di semua kabupaten,” jelas Mote kepada media ini saat diwawancarai di kantor Gubernur Papua Tengah, Jumat, (10/10/2025).

Menurutnya dari total 1.208 koperasi yang telah terbentuk di Papua Tengah, baru dua koperasi yang telah beroperasi. Keduanya merupakan koperasi lama yang kini direvitalisasi dan berganti nama menjadi Koperasi Merah Putih, yaitu Koperasi Bumi Wonorejo dan Koperasi Bumi Raya SP1.

“ Koperasi Merah Putih Bumi Wonorejo dan Bumi Raya sudah berjalan. Kita harap koperasi-koperasi lain juga segera menyusul,” ujarnya.

Norberth menjelaskan, koperasi yang belum aktif masih menunggu tahapan teknis dan mekanisme pendanaan dari pemerintah pusat. Dana bantuan untuk pengembangan koperasi telah disiapkan di bank-bank Himbara, yakni BRI, Mandiri, dan BNI, melalui kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Keuangan.

“ Dananya sudah ada di Himbara. Tinggal koperasi membuat proposal bisnis dan mengajukan ke bank. Nilai pinjamannya mulai dari Rp500 juta hingga Rp3 miliar,” terangnya.

Ia berharap koperasi-koperasi yang baru dibentuk segera mengajukan proposal agar dapat memanfaatkan fasilitas pendanaan tersebut.

“Kalau pengurusnya gerak cepat dan SDM-nya siap, mereka bisa langsung melakukan peminjaman dan menjalankan koperasi. Kita jangan tertinggal dari daerah lain seperti Jawa dan Sumatera yang sudah sampai tahap operasional,” tegasnya.

Lebih lanjut, Norberth menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih di Papua Tengah diharapkan menjadi simbol semangat kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui koperasi, pemerintah ingin mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kampung yang kuat dan berkelanjutan.

“ Koperasi Merah Putih ini bukan sekadar wadah usaha, tapi wadah memperkuat ekonomi rakyat dari kampung. Semangat inilah yang ingin kita bangun di Papua Tengah,” tutup Mote. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

X