CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano (BTM) dan Constant Karma (CK), menegaskan bahwa mereka telah menyelesaikan kampanye di lebih dari 200 titik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025.
Dalam seluruh rangkaian kampanye tersebut, pasangan BTM-CK aktif berdialog langsung dengan masyarakat di kampung-kampung dan distrik. Mereka menyerap berbagai aspirasi warga dan menyoroti sejumlah persoalan mendasar yang masih membelenggu kehidupan rakyat Papua.
Selama turun ke lapangan, BTM dan CK menemukan tantangan nyata yang masih dihadapi masyarakat Papua. Minimnya infrastruktur jalan, terbatasnya akses transportasi darat, laut, dan udara, serta kurangnya fasilitas pendidikan dan pelayanan kesehatan menjadi sorotan utama.
Bahkan, banyak puskesmas dan pustu (puskesmas pembantu) mengalami kekurangan tenaga medis, sementara keterbatasan akses internet di berbagai distrik memperparah ketimpangan informasi dan pendidikan.
Kondisi ini secara langsung berdampak pada tingginya angka kemiskinan ekstrem, buta aksara, serta kasus kematian ibu dan anak di Papua.
Menjawab tantangan tersebut, BTM dan CK menyampaikan komitmen kuat untuk melakukan intervensi kebijakan dan pembangunan secara terstruktur dan terukur. Program prioritas yang mereka tawarkan meliputi Pembukaan dan peningkatan infrastruktur jalan serta akses transportasi laut dan udara.
Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pendidik serta tenaga kesehatan; Penguatan ekonomi lokal dan pengembangan UMKM; Peningkatan akses teknologi dan informasi untuk menunjang pendidikan dan pelayanan publik.
“Langkah-langkah strategis ini ditujukan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan angka gini rasio, dan mengurangi kemiskinan ekstrem di Papua,” ujar BTM dalam keterangan tertulis Kamis (31/7/2025)
Optimisme BTM-CK bukan tanpa dasar. Benhur Tomi Mano dikenal luas sebagai mantan Wali Kota Jayapura yang sukses membenahi tata kelola pemerintahan dan infrastruktur kota. Sementara Constant Karma memiliki pengalaman birokrasi yang panjang, mulai dari Sekretaris Daerah, Wakil Gubernur, hingga Penjabat Gubernur Papua.
Dari sisi geopolitik, keduanya juga memiliki basis dukungan yang kuat. BTM berasal dari wilayah adat Tabi (meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, dan Mamberamo Raya) dengan potensi suara lebih dari 400.000 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedangkan CK berasal dari wilayah Saireri, dengan kekuatan massa di Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Waropen.
Menjelang hari pencoblosan pada 6 Agustus 2025, pasangan Nomor urut 01 ini menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua agar ikut aktif mengawal proses demokrasi, mulai dari pemungutan suara, penghitungan, hingga penetapan hasil di tingkat distrik, kabupaten/kota, dan provinsi.
“Demokrasi di Papua harus dijaga bersama agar tidak dirusak oleh mereka yang haus kekuasaan dan rela mengorbankan rakyat demi kepentingan kelompok,” tegas BTM.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama menyambut perubahan dan memastikan kemenangan suara rakyat.
“Mari kita jaga Papua. Mari kita kawal suara rakyat. Mari menangkan BTM-CK untuk Papua yang lebih adil, maju, dan sejahtera di negeri matahari terbit, Tabi," pungkasnya. (*)