CEPOSONLINE.COM, KEEROM - Pemerintah Kabupaten Keerom terus mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan di setiap kampung dan distrik.
Hal ini disampaikan Sekda Keerom, Trisiswanda Indra dalam sambutan Bupati Keerom, Piter Gusbager pada kegiatan pertemuan Kick Off dan Disemninasi Hasil Asesmen Integrasi Layanan Primer (ILP) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom di Hotel Arso Grand, Selasa (27/02/2024).
Kegiatan ini dalam rangka mendukung rencana Kementerian Kesehatan dalam transformasi layanan primer, melalui dukungan dari Bill and Melinda Gates foundation (BMGF).
Adapun implementasi rencana program transformasi kesehatan primer, pada pendekatan
penguatan integrasi kader (PHC Transformation - Test to Scale Digitally Enabled Integrated Cadre Approach in Iindonesia) dengan lokasi fokus di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Ini merupakan tindak lanjut dari hasil asesmen awal yang telah dilaksanakan pada Desember 2023.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Keerom, karena transformasi layanan primer, khususnya di Puskesmas menjadi fokus utama kami dalam memastikan agar setiap individu mendapatkan layanan yang layak dan komprehensif," ujar Sekda Keerom, Trisiswanda Indra.
Sejauh ini berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Keerom dalam meningkatkan pelayanan dan kesehatan di Keerom. Seperti melakukan revitalisasi struktur, penetapan tata kelola, mendorong lewat peraturan bupati agar dana desa/kampung dapat mengakomodir insentif kader kesehatan agar dapat berperan untuk promotif dan preventif sehingga kehidupan masyarakat.
"Saat ini, kami sadar bahwa kondisl Puskesmas membutuhkan perubahan yang mendasar, layanan harus diberikan secara komprehensif dan tidak terpaku pada program-program terpisah," ungkapnya.
Semua program menurutnya harus dilaksanakan secara bersama-sama, demi memberikan pelayanan yang lebih holistik dan terintegrasi.
Pihaknya juga menegaskan bahwa dukungan terhadap integrasi layanan primer harus menjadi komitmen bersama dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Keerom.
"Ini bukanlah pilihan, tetapi suatu keharusan yang dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Dalam penerapan ILP, dibutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan atau pihak termasuk di dalamnya pemerintah stakeholders dalam pembuatan berbagai kebijakan. Termasuk penyiapan fasilitas yang memadai dan khususnya memasukkan berbagai perencanaan ILP dalam berbagai dokumen perencanaan pembangunan di Kabupaten Keerom," jelasnya.
Tak kalah pentingnya perlunya pelibatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya implementasi program ini. Khususnya kader penguatan kader kesehatan di masyarakat.
"Selain itu, kami juga menyadari betapa pentingnya penguatan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai perpanjangan dari Puskesmas dengan integrasi layanan primer," tuturnya.
"Kami akan terus memberikan dukungan penuh untuk memperkuat peran keduanya dalam mencapai tujuan bersama kita," lanjut Sekda.
Tidak kalah pentingnya adalah dukungan terhadap penguatan kader kesehatan, karena kader kesehatan sebagai tulang punggung dalam menjalankan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi.