CEPOSONLINE.COM, KEEROM – Ketua Dewan Adat Kabupaten Keerom, Laurens Borotian, akhirnya angkat bicara terkait insiden penembakan yang diduga melibatkan oknum TNI di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Minggu (7/9).
Dalam peristiwa tersebut, seorang perwira diduga melakukan penembakan terhadap Praka PM, anggota Kodim 1715/Yahukimo.
Laurens menyayangkan insiden itu terjadi, terlebih di wilayah perbatasan yang seharusnya selalu dijaga kondusifitasnya.
“Saya sudah mendengar informasi tersebut meski belum detail. Sebenarnya tadi siang saya berencana ke lokasi, tetapi karena ada longsor, jalan tidak bisa dilewati,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (7/9/2025)malam ini.
Terkait kasus ini, Laurens menegaskan bahwa penegakan hukum harus berjalan tegas dan adil tanpa pandang bulu.
“Saya berharap keadilan ditegakkan. Yang salah harus dihukum sesuai aturan dengan sanksi yang tegas,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa proses hukum tidak boleh dipengaruhi keberpihakan.
“Dalam kasus ini tidak boleh ada keberpihakan. Harus seadil-adilnya, agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak,” lanjutnya.
Lebih jauh, Laurens mengimbau seluruh masyarakat Keerom agar tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menjaga keamanan daerah.
“Kita percayakan kasus ini kepada pihak berwenang. Saya minta masyarakat menjaga persatuan dan kamtibmas, agar Keerom tetap aman dan damai,” tandasnya.(*)