• Senin, 22 Desember 2025

Menuju Pertanian Modern, Petani di Jayawijaya Harus Memahami Iklim dan Cuaca

Photo Author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 11:54 WIB
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw memasang tanda peserta pembukaan Sekolah Lapang Iklim Tematik Tahun 2025 di Aula Kantor BMKG Wamena Sabtu (25/10/2025)   (CEPOSONLINE/DENI)
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw memasang tanda peserta pembukaan Sekolah Lapang Iklim Tematik Tahun 2025 di Aula Kantor BMKG Wamena Sabtu (25/10/2025) (CEPOSONLINE/DENI)

CEPOSONLINE.COM, WAMENA - Komisi V DPR RI menginginkan petani di wilayah Jayawijaya bisa memahami informasi cuaca dan iklim dari Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), guna mendukung mereka menyusun rencana pertanian sehingga bisa mendapatkan hasil yang baik. Sabtu (25/10/2025)

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw menyatakan melalui dukungan informasi cuaca dan iklim dari BMKG setempat, dapat menjadikan petani di tanah Papua tidak lagi bertani secara tradisional tetapi bisa bisa lebih maju dan menuju pertanian modern.

"Informasi iklim sangat penting untuk petani merencanakan kegiatan pertanian agar terhindar dari bencana, saya ingin para petani kita ini tidak lagi memakai cara tradisional dengan mengukur iklim atau cuaca,"ungkapnya di Wamena

Masyarakat Papua sudah harus bisa sejajar dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Mereka belum tahu tentang bagaimana perubahan iklim atau cuaca yang ada, maka hari ini dilakukan sekolah lapang agar mereka juga bisa tahu informasi iklim, bagaimana situasi cuaca yang ada di daerah ini.

"Selama ini petani belum tahu banyak hal tentang peran BMKG untuk aktivitas pertanian masyarakat, maka kini saatnya mereka mengetahuinya, sebab petani juga punya hak untuk mendapatkan informasi iklim demi menunjang aktivitas pertaniannya,"Kata Robert

Di tempat yang sama Kepala Balai Besar BMKG Wilayah V. Yustus Rumakiek mengatakan, untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta tentang literasi iklim, sekolah tersebut akan dilakukan pre-test dan post-test bagi peserta, sekolah ini juga dimaksudkan agar petani punya siklus pertanian yang tertata.

“Harapan kami bahwa petani itu bisa memahami tentang iklim. Bagaimana menggunakan iklim untuk bisa membuat jadwal, kapan harus menanam, kapan harus bikin lahan, karena dengan pengetahuan iklim yang bagus petani bisa mendapatkan hasil lebih baik."tutupnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Weny Firmansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRK Jayawijaya Rancang Perda Pelarangan Miras

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:24 WIB

Trigana Air Tambah Extra Flight Wamena–Jayapura

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:22 WIB
X