CEPOSONLINE.COM,WAMENA- Pemkab Jayawijaya menerima penghargaan dari kementrian pendidikan terkait dengan inisiasi kepala daerah yang melakukan proses pembelajaran dengan bahasa ibu, atau bahasa daerah, dimana untuk Papua Pegunungan Kabupaten Jayawijaya salah satu yang memasukan bahasan daerah dalam kurikulum sekolah. Rabu (28/5/2025)
Bupati Jayawijaya Athenius Murib menyatakan penghargaan yang diterima ini dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional yang diselenggarakan Kementrian pendidikan di Jakarta, ada 44 daerah yang menerima penghargaan tersebut karena mampu untuk memasukan bahasa daerah dalam kurikulum sekolah.
"Dirjen Pendidikan Dassr dan Menengah Kementrian Pendidikan mengundang kami sebagai salah satu kebupaten di se tanah Papua untuk menerima piagam penghargaan tersebut bersama dengan Kabupaten Merauke (Papua Selatan) dan Biak Numfor (Papua Induk),"ungkapnya di Wamena.
Penghargaan ini diberikan kepada daerah -daerah yang telah merintis penggunaan bahasa daerah masuk dalam kurikulum sekolah khususnya pendidikan dasar, oleh karena itu langkah ini akan terus dilakukan hingga ke tingkatan pendidikan pendidikan yang lebih tinggi.
"Ini dilakukan agar bahasa daerah ini tidak hilang perkembangan yang kian semakin maju dari waktu- kewaktu, sehingga kami pemerintah mencoba untuk melindungi budaya yang ada dengan terus mempertahankan bahasa daerah yakni bahasa hubula," kata Bupati Murib
Mantan Dandim 1702/Jayawijaya mengaku jika langkah untuk memasukan bahasa daerah dalam kurukulum sekolah untuk mengajarkan anak -anak usia dini, sebab saat ini mudah sekali bahasa daerah dilupakan, hal ini karena komunikasi mereka sehari -hari yang dapat membuat mereka bisa melupakan budaya dalam bahasa daerah.
"Saat ini banyak daerah di Papua yang sudah kehilangan bahasan daerahnya, oleh karena itu kami pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus berusaha untuk melindungi bahasa daerah agar tidak hilang dimasa mendatang," tutup Athenius Murib. (*)