CEPOSONLINE.COM, WAMENA - Hari ketiga kunker Komisi C DPRK Jayawijaya ke Distrik Walelagama dan Itlay Hisage menemukan 4 masalah yang harus diseriusi oleh pemerintah daerah. Sebab ini menyangkut pelayanan dasar kepada masyarakat khususnya pendidikan dan kesehatan, Jumat (9/5/2025).
Ketua Komisi C DPRK Jayawijaya Agus Logo menyatakan dari kunker hari ketiga yang dilakukan di distrik Walelagama mendapati ada sekolah tingkat PAUD dan SD yang dibangun oleh swadaya masyarakat sendiri, dan sekolah ini sampai dengan saat ini masih aktif meskipun bangunannya sudah tidak layak.
"Pertama kita sudah melihat sekolah PAUD dan SD yang ada di kampung Pugima Distrik Walelagama, sama sekali tidak layak, oleh karena itu apabila tahun ini ada paket pembangunan sekolah dari dinas pendidikan, bisa memberikan ruang kelas baru yang layak di lokasi tersebut,"ungkapnya di kantor DPRK Jayawijaya.
Selanjutnya untuk Distrik Itlay Hisage yang ditemukan adalah kendala pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan karena akses jalan yang menghubungkan Kabupaten dengan distrik dan distrik ke kampung yang tak memadai.
"Infrastruktur jalan yang tak memadai ini membuat petugas kesehatan juga sulit mengakses tempat tugasnya di distrik Itlay Hisage dengan jangkauwan yang cukup jauh,"kata Logo
Agus Logo juga menyebutkan Distrik Itlay Hisage ada terbagi dua wilayah yakni wilayah I dan Wilayah II, mungkin wilayah I bisa dijangkau dengan kendaraan, sementara wilayah II sangat susah dan hanya bisa menempuh perjalanan dengan jalan kaki atau melalui jalur udara.
"Untuk wilayah II ini bisasnya petugas kesehatan menggunakan helikopter untuk melakukan pelayanan kesehatan, sehinga kami meminta kepada pemerintah agar jalan yang menghubungkan antara distrik ke kampung bisa dibenahi,"bebernya
Di sisi lain bangunan puskesmas Itlay Hisage juga tidak layak karena tak sesuai dengan standar, selain itu ada keluhan lain terkait tenaga yang kurang, sebab selama ini petugas kesehatan yang ada di puskesmas tersebut adalah tnaga honorer, namun karena honorer dirumahkan maka tak ada lagi tenaga kesehatan. (*)