CEPOSONLINE.COM, WEMENA – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayawijaya lakukan kunjungan kerja (Kunker) di lapangan, Kamis (8/5/2025).
Dari Kunker tersebut, ada dua hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah (Pemda) yaitu harga barang di pasar tak terkontrol dan sektor-sektor PAD yang tak berjalan maksimal.
"Saat turun ke pasar, yang kami ditemukan adalah harga beras Bulog mencapai Rp30.000/kg,”
“Dengan kondisi seperti ini, warga yang jadi korban banjir kesulitan untuk membeli di pasar. Apalagi kebun mereka sudah tergenang banjir," kata Ketua Komisi B Yosep Lokobal di Kantor DPRK Jayawijaya.
Yosep menyebut bantuan yang diberikan pemerintah hanya bisa bertahan hingga tiga hari. Sedangkan kesiapan warga untuk membeli beras berujung kesulitan.
Oleh karena itu, pihaknya meminta Disnakerindag Jayawijaya melihat masalah ini. persoalan terkait mengapa harga beras di pasar tak terkontrol.
"Yang menjadi kebutuhan mendasar saat ini adalah bahan makanan, oleh karena itu kenaikan harga beras menimbulkan pertanyaan,” ujarnya.
“Dari Rp20.000/kg hingga Rp 30.000/kg, mengapa kenaikan itu terjadi saat adanya bencana," tanya Yosep dengan tegas.
Selain itu, dalam Kunker tersebut. Dewan juga mengingatkan peningkatan PAD Jayawijaya, sehingga aset Pemkab Jayawijaya dipantau seperti Pasar Potikelek, Kimbim, Mal Wamena dan bangunan lainnya.
"Aset Pemda perlu dikontrol bersama agar PAD bisa bertambah. Oleh karena itu, dinas teknis diharapkan bisa mengontrol hal ini demi kepentigan daerah," tutup Lokobal (*)
