CEPOSONLINE.COM, WAMENA - Pemkab Jayawijaya mulai melakukan pendataan terhadap kampung -kampung yang terdampak musibah banjir dan longsor.
Pendataan dimulai dari penyampaian para kepala distrik.
Bupati Jayawijaya Athenius Murib, menyatakan pemerintah mengumpulkan OPD terkait dan kepala distrik untuk mengetahui data -data wilayah yang terdampak banjir agar pemerintah bisa mengambil langkah -langkah penanganan.
"Kita menginginkan data yang akurat yang dilengkapi dengan bukti foto dan video agar kita bisa menghitung dan mengambil langkah penanganan untuk membantu masyarakat,"ungkapnya dalam rapat di Wio I Kantor Bupati Jayawijaya, Sabtu (26/4)
Untuk saat ini pemerintah tidak bisa melakukan normalisasi kali baliem lantaran air masih naik, normalisasi itu hanya bisa dilakukan pada saat musim kemarau, selain itu bencana banjir ini merupakan faktor alam karena memang curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari ini.
"Kami mengharapkan kepala distrik ini bisa memberikan laporan kepada BPBD , karena 7 hari kedepan curah hujan semakin tinggi, dari laporan yang diterima ada 22 Distrik yang terdampak namun baru 6 distrik yang melaporkan itu,"kata Mantan Dandim 1702/Jayawijaya
Pemerintah juga akan membentuk posko an satgas penanganan bencana banjir, sebab selain banjir juga ada longsor seperti di Asotipo (tanah Longsor), Ibele, Walaik, Tailarek, oleh karena itu perlu laporan ini harus di akomodir oleh BPBD Jayawijaya
"Kami juga ingin agar Dinas Lingkungan hidup untuk memlakukan perencanaan, untuk reboisasi atau penanaman pohon kembali atau juga melakukan pelarangan penebangan pohon sembarangan," tutupnya Bupati Murib. (*)