Kehadiran pimpinan daerah ini dan seajumlah pejabat daerah seolah menjadi penegasan bahwa Waropen tidak hanya kaya akan bakau, tetapi juga kaya akan harta tak ternilai: budaya dan tradisi masyarakatnya yang otentik.
Penampilan Kirihi dan Walai menjadi penutup yang berkesan, meninggalkan pesan bahwa di tengah gempuran modernisasi, roh kehidupan pedalaman Papua akan terus menyala, sehangat api dari tradisi bakar batu.
“Kita harus mencintai budaya kita sendiri.”
“Dari kita agar kita bisa melestarikan alam, dan ini semua untuk anak cucu kita,” ujar Bupati Waropen FX Mote, menutup kegiatan pada sambutannya disambut tepuk tangan para penonton. (*)