Dari sorotan kamera dipinggir lapangan, kini Ronaldy Irfak duduk dikursi birokrasi, mengurus data dan identitas 40 ribuan warga Sarmi.
Namun kisahnya jauh lebih dari sekedar perpindahan profesi. Ia adalah perjalanan dari Hobi, dedikasi hingga panggilann pengabdian.
Laporan ROBERT MBOIK, Sarmi
Ketika Ronaldy Irfak, S.T, kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sarmi, banyak yang tak menyangka bahwa lelaki dengan tinggi sekitar 165 cm itu, dulunya adalah bagian dari tim elit sepakbola Indonesia, persipura. Tqpi dia bukan sebagai pemain melainkan fotografer resmi Persipura Jayapura.
“Saya mulai bergabung dengan Persipura sekitar tahun 2008,” kenang Ronaldy. “Waktu itu masih dilatih oleh Jacksen Tiago. Saya satu-satunya fotografer tim. Tapi bukan untuk media atau publikasi ya. Foto-foto itu kami gunakan untuk evaluasi tim,"katanya saat ditemui media ini diruang kerjanya, Selasa (29/4).
Dengan kamera andalannya, Nikon D3X, Ronaldy mengabadikan setiap pergerakan pemain di lapangan dari tribun penonton. Ia tak hanya sekadar membidikk, tapie mengerti ritme permainan. “Saya harus bisa baca situasi, tahu kapan ambil gambar di sepertiga, seperempat, setengah lapangan. Setiap posisi bola dan pemain penting untuk dievaluasi pelatih. Misalnya saat kebobolan, pelatih bisa lihat siapa yang terlambat menutup ruang,” jelasnya.
Namun jauh sebelum jadi fotografer dan pejabat publik, lulusan USTJ ini sempat menjalani hidup sebagai dosen kontrak selama setahun. Kemudian, nasib membawanya ke dunia teknologi informasi. Ia bekerja di perusahaan swasta yang menangani sistem informasi Samsat, mulai dari Sorong hingga Merauke.
“Kami yang tangani aplikasinya semua. Dari sisi teknis kami kawal penuh,” katanya.
Sembari bekerja, Ronaldy terus menyalurkan kecintaannya pada fotografi. Dunia kampus, dunia teknologi, dan dunia olahraga ia lewati dengan mulus, semua karena satu hal, ptotalitas.
Lalu pada 2010, suara orang tua menjadi kompasnya. Ia mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Sarmi. Sambil menunggu pengumuman, Ronaldy masih aktif di Persipura hingga akhirnya ia dinyatakan lulus dan resmi menjadi ASN sejak 2011.
“Saya undur diri dengan penuh rasa bangga karena pernah menjadi bagian dari sejarah tim besar ini,” ujarnya dengan senyum.
Bersama Persipura, Ronaldy menyaksikan berbagai momen tak terlupakan. Dari laga-laga sengit hingga iring-iringan arak-arakan juara yang meriah dari Sentani ke pusat kota Jayapura. Ia turut serta dalam laga AFC di luar negeri, Singapura dan India menjadi saksi dedikasi di balik lensa kameranya.
Setelah mengantongi NIP, karier Ronaldy di birokrasi pun menanjak. Tahun 2013 ia diangkat sebagai Kepala Seksi di Disdukcapil. Empat tahun kemudian, ia menjadi Kepala Bidang. Lalu di 2022, dipercaya menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kabupaten Sarmi.
Tahun yang sama, ia mengikuti seleksi terbuka jabatan Kadisdukcapil. Setelah melewati berbagai tahapan termasuk wawancara di Kemendagri, ia dinyatakan lolos. Kini, ia tinggal menanti pelantikan resmi oleh Bupati Sarmi.
"Jadi ASN atau apa saja pasti ada suka dukanya. Tapi selama kita ikhlas melayani dan belajar terus, semua bisa dilalui,” ujar Ronaldy, mantap.
Dari balik meja dinas yang kini ia duduki, Ronaldy tetap mengenang masa-masa di lapangan hijau tempat ia belajar, membaca situasi cepat, bekerja dalam tekanan, dan mencintai apa yang ia kerjakan.
“Saya pernah jadi bagian dari Persipura, dan saya akan selalu mendukung mereka, apa pun kondisinya. Meski sekarang di Liga 2, Persipura tetap di hati,” tutupnya.(*)
