• Senin, 22 Desember 2025

SOSOK Wolter Mendel, Inisiator Byak BersauDARAH: Gerakan Kecil atasi Krisis Darah di Biak Numfor

Photo Author
- Senin, 11 November 2024 | 12:27 WIB
Sosok Wolter Mendel, Inisiator Byak BersauDARAH: Gerakan Kecil atasi Krisis Darah di Biak Numfor (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)
Sosok Wolter Mendel, Inisiator Byak BersauDARAH: Gerakan Kecil atasi Krisis Darah di Biak Numfor (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)

Dengan berbekal sosial media, ia membentuk grup Byak BersauDARAH di Rumah Komunitas Byak.

Grup ini bertujuan menyebarkan informasi tentang kebutuhan darah dan mengumpulkan pendonor yang siap membantu kapan saja.

Di sini, para pendonor tetap berkumpul tanpa pamrih, menawarkan bantuan kapan saja diperlukan, murni demi kemanusiaan.

Wolter menegaskan, tidak ada unsur komersial atau keuntungan dalam grup ini.

Semua anggota berdonasi atas dasar sukarela, tanpa ada catatan pasti berapa banyak darah yang sudah disumbangkan atau berapa nyawa yang telah terselamatkan.

Yang jelas, gerakan ini adalah langkah kecil untuk mengatasi masalah besar, yakni ketersediaan darah di Biak yang kerap tidak mencukupi.

“Harapan saya sederhana. Semoga inisiatif kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Papua untuk melakukan hal serupa.”

“Kebutuhan darah bisa muncul kapan saja, dan kita tidak pernah tahu kapan akan membutuhkan bantuan tersebut,” ungkap Wolter.

Baca Juga: Ada Anak SMA di Mimika Belum Lancar Membaca, Ini Dosa Siapa?

Dengan langkah kecil ini, Wolter Mendel telah menunjukkan bahwa kepedulian dari satu orang saja bisa berdampak luas, menghadirkan solusi nyata di tengah masyarakat yang membutuhkan.

Wolter Mendel menyadari bahwa solusi untuk masalah kekurangan darah di Biak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan kesadaran bersama dari seluruh masyarakat.

Menurut Wolter, alih-alih hanya menyalahkan pemerintah, masyarakat bisa berperan aktif dengan cara menjadi pendonor rutin.

Dengan aksi kecil seperti yang diinisiasinya, Wolter berharap masyarakat tergerak untuk membantu satu sama lain, sehingga kebutuhan darah di Biak bisa lebih cepat teratasi.

Namun, dia juga menekankan bahwa langkah ini sebaiknya menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk memperkuat upaya penyediaan stok darah.

"Pemerintah memiliki power dan sumber daya yang lebih besar, sehingga harus mampu mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung ketersediaan darah di RSUD maupun di PMI," ungkap Wolter.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Melindungi Hak Ulayat Masyarakat Adat Waropen Papua

Selasa, 25 November 2025 | 15:54 WIB

Garis Depan! Noval Monim Nakes di Negeri Tapal Batas

Rabu, 19 November 2025 | 20:48 WIB

Sinergi Dalam Filosofi Menuju Indonesia Sejahtera

Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:10 WIB

Menyusuri Jalan Luka Menuju Negeri Seribu Ombak

Rabu, 23 April 2025 | 20:39 WIB
X