Jika tidak berkembang dan tidak berkualitas maka akan ditutup dimana tahun 2023 ada 72 kampus yang telah ditutup namun tak satupun dari Papua.
“Selain itu kampus kami Universitas 10 Nopember banyak memberi keringanan bagi mahasiswa yang ingin kuliah. Yang penting mau belajar saja pasti kami bantu,” bebernya.
Kampus yang berada di Polimak ini memiliki lima jurusan yakni Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Hukum, Managemen dan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.
Selain sebagai akademisi, Rosiyati juga pernah menduduki jabatan politik yakni sebagai anggota DPR Papua.
Baca Juga: Lulusan Universitas Cenderawasih Siap Berkarir Di BPJS Kesehatan
Ketika itu ia menjabat pada periode 2009 – 2012 dan 2013 – 2014 dari PDI Perjuangan (PDIP). Anak ke lima dari enam bersaudara ini adalah putri dari Muhammad Husni Thamrin yang merupakan zuriat ke lima dari Datuk Syekh Muhammad Arsyad Al Banjar atau Datuk Kelampayan.
Setelah tidak lagi duduk di DPR, ia lebih focus pada dunia kampus dan juga bisnisnya. Diceritakan setelah menempuh pendidikan di MIN Banjarmasin, SMPN 12 Banjarmasin, dan SMEAN 1, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat.
Dan saat remaja ia pernah mengikuti pemilihan Nanang-Galuh Banjar 1987 yang kalau di lokalnya seperti ajang putera dan puteri Papua atau Tanj Monj Jayapura dan ia terpilih di situ.
Setelah selesai kuliah ia memilih merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu bank swasta. Selama bekerja di bank, Rosi juga mengajar mahasiswa di Universitas Gunadarma.
“Dulu bekerja di Bank Sinarmas, dulunya Bank Shinta kemudian di Bank Berlian dan juga sambil mengajar di Universitas Gunadarma,” kenangnya.
Dari Jakarta ia diminta Founder Bowosa Group kembali ke Makassar dan di Makassar ia melanjutkan pendidikan di Universitas Hassanudin Makassar, hingga tamat dan mendapat gelar Magister Manajemen.
Rosi yang selalu hendak mencoba hal baru, kembali pergi merantau ke Papua. Meninggalkan Makassar dan berbekal pengalaman yang telah ia miliki sebelumnya.
Rosi pun membuka Bank Perkreditan Rakyat Papua Mandiri Makmur (BPR PMM), dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Ilmu Komputer Sepuluh Nopember Jayapura.
Disela – sela aktifitas perbankan dan pendidikan, ia menyempatkan diri menempuh pendidikan doktor di Universitas Brawijaya Malang hingga ia bergabung dengan partai. Ia memutuskan bergabung dengan PDIP.