• Senin, 22 Desember 2025

Kisah Empat Pekerja yang Lolos dari Pembantaian KKSB di Distrik Yal

Photo Author
- Sabtu, 8 Desember 2018 | 03:39 WIB

Paulus mengatakan, mereka diantar masyarakat ke jalan raya sehingga bisa bertemu dengan tim gabungan sekira pukul 10.00 WIT. Setelah bertemu tim evakuasi, keempat pekerja ini diminta menunggu  di jalan karena aparat gabungan melanjutkan perjalanan mereka ke Gunung Kabo.


“Kami kemudian dievakuasi ke Pos di Distrik Mbua, pada Rabu (5/12) malam. Di Pos Mbua kami bermalam dan keesokan harinya kami dievakuasi dan bisa tiba di Wamena, Jumat (7/12) dini hari sekira pukul 00.00 WIT,” tambahnya.


Paulus mengaku, keluarganya sempat khawatir saat mendengarkan kabar adanya pembantaian terhadap pekerja jembatan oleh KKSB. Namun setelah tiba di Wamena, ia langsung memberi kabar ke keluarganya bahwa ia telah selamat dan berada di Wamena.


“Ada teman kami yang masih ada di sana namun sudah dievakuasi menggunakan helicopter, kemarin. Tidak tahu apakah mereka di Batalyon 756/Wimane Sili atau di Timika. Kami tidak tahu,” pungkasnya.


Kapolres Jayawijaya, AKBP. Jan Bernard Reba membenarkan adanya 4 warga yang berhasil selamat saat terjadi penyerangan KKSB terhadap pekerja pembangunan jembatan. Keempat warga ini bukan merupakan karyawan PT Istaka Karya, tetapi merupakan pekerja yang membangun fasilitas pemerintah di Distrik Yal.


Kapolres Jan Reba mengatakan, keempat pekerja ini sempat diselamatkan warga kampung dan melarikan diri ke Mbua.


“Saat terjadi penyerangan Pos TNI di Distrik Mbua, keempat warga ini kembali ikut keluar dan melarikan diri. Setelah lewat satu malam, baru mereka bertemu tim gabungan dan akhirnya dievakuasi ke Wamena,” ungkapnya kepada wartawan di Mapolres Jayawijaya.


Keempat warga ini menurut Jan Reba merupakan pekerja pembangunan perumahan dokter dan kepala kampung. Dalam pelarian, keempatnya dikawal masyarakat hingga harus bermalam di dalam hutan sejak terjadi insiden pada tanggal 2 Desember 2018.


“Mereka ini bukan termasuk korban yang bekerja di PT Istaka Karya. Mereka memang bekerja di Distrik Yal, namun pada pekerjaan yang lain. Jadi saat mereka mendengar ada pembantaian, ada masyarakat dan seorang ibu-ibu yang menyelamatkan mereka dengan cara membawa lari ke hutan,” tambahya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Melindungi Hak Ulayat Masyarakat Adat Waropen Papua

Selasa, 25 November 2025 | 15:54 WIB

Garis Depan! Noval Monim Nakes di Negeri Tapal Batas

Rabu, 19 November 2025 | 20:48 WIB

Sinergi Dalam Filosofi Menuju Indonesia Sejahtera

Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:10 WIB

Menyusuri Jalan Luka Menuju Negeri Seribu Ombak

Rabu, 23 April 2025 | 20:39 WIB
X