CEPOSONLINE.COM, MERAUKE – Ketua KPU Provinsi Papua Selatan Theresia Mahuze meminta jaminan keamanan bagi seluruh petugas adhoc saat melaksanakan tugas pada pemungutan suara 27 November 2024.
Permintaan jaminan keamanan ini karena menurutnya ada kondisi-kondisi tertentu yang dihadapi oleh petugas di lapangan saat pemungutan suara.
Iapun mengungkapkan salah satu pengalaman yang dialami petugas KPPS di Yanirumah, Kabupaten Boven Digoel saat Pemilu legeslatif dan Pilpres bulan Februari 2024 lalu.
Baca Juga: Kampanye Akbar Dihadiri Ribuan Massa, WAGI: Kami Mohon Dukungan Doa
Theresia Mahuze saat itu petugas KPPS ditodong dengan menggunakan senjata api.
‘’KPPS kita ditodong Senpi. Dan dalam keadaan tertentu, biar petugas KPPS kita berpengalaman disitu, tapi kalau senjata sudah dibatang leher, kira-kira bapak ibu bagaimana.”
“Mudah-mudahan di Pilkada ini tidak terjadi lagi,’’ kata Theresia Mahuze pada Rakor Teknis dan pembentukan Deks Pilkada di Hotel Halogen, Kamis (21/11/2024).
Baca Juga: Pemprov Papua Selatan Bentuk Deks Pilkada
Lanjut Mantan Ketua KPU Kabupaten Merauke ini, dalam situasi tertentu ketika pemilih datang berbondong-bondong ke TPS, lalu marah dan sebagainya, kondisi ini dapat mempengaruhi psikologi petugas KPPS di lapangan.
‘’Orang bisa blank,’’katanya.
Kejadian lainnya, lanjut Theresia Mahuze pada Pemilu Legeslatif dan Pilpres lalu di Distrik Suru-suru, Kabupaten Asmat.
Baca Juga: Dasin Kogoya Siap Jadikan Kopi Dan Stroberi jadi Ikon Kabupaten Puncak
Dimana pencoblosan tidak dapat dilakukan di tempat tersebut karena faktor keamanan dan terpaksa dipindahkan ke tempat lainnya.
Dan untuk Pilkada pada 27 November besok, pemungutan suara bisa dilakukan di tempat tersebut namun dengan syarat ada pihak keamanan.