CEPOSONLINE.COM, NABIRE – Badan Pusat Statistik (BPS) Nabire menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula RRI Nabire, Papua Tengah, Kamis (3/10/2024).
Adapun dalam FGD tersebut tentang Sosialisasi Data Strategies BPS Kemiskinan dan Inflasi, serta Pembinaan Statistik Sektoral.
Wakil Bupati Kabupaten Nabire, Ismail Djamaluddin, mengatakan, data kemiskinan menjadi salah satu indikator utama dalam merumuskan kebijakan publik.
Sehingga memahami dengan baik data ini akan membantu untuk merancang program-program yang lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Dengan demikian, nantinya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Di sisi lain, kita juga tidak dapat mengabaikan masalah inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa dapat mempengaruhi daya beli masyarakat terutama kelompok rentan," kata Djamaluddin.
Baca Juga: Ini Langkah Pj Gubernur Papua Pegunungan Selesaikan Konflik Sosial antara Warga Lanny Jaya dan Nduga
Menurutnya, dengan memahami data inflasi secara akurat, dapat merumuskan langkah-langkah strategies untuk menjaga stabilitas ekonomi di Nabire.
"Selain itu, pembinaan statistik sektoral sangat penting dalam memastikan bahwa data yang kita miliki dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal," tuturnya.
Melalui pembinaan ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas aparatur dan stakeholders dalam menghasilkan data yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Hari Kesaktian Pancasila Jadi Momentum Kebangkitan Masyarakat Mimika
Ia berharap, melalui diskusi yang konstruktif ini menjadi sarana untuk saling bertukar informasi, ide, dan pengalaman untuk menciptakan solusi terbaik bagi tantangan yang dihadapi Nabire.
"Partisipasi aktif dari semua peserta sangat diharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.”
“Mari, kita perkuat kolaborasi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Nabire," ujarnya.
