CEPOSONLINE.COM, WAMENA- Masuknya anggota TNI non organik ke Distrik Ibele Kabupaten Jayawijaya sejak juni lalu hingga saat ini menuai penolakan dari masyarakat di lokasi tersebut. Bahkan masalah ini di bawah ke DPRK Jayawijaya agar satuan pengamanan tersebut segera ditarik dari wilayah itu Senin (14/7/2025).
Dalam pertemuan yang dimediasi oleh Ketua Komisi A DPRK Jayawijaya Yusuf Hubi mempertemukan sejumlah tokoh yg masyarakat Distrik Ibele, Pemerintah daerah, Kodim 1702/ Jayawijaya, serta Polres Jayawijaya. Dimana masyarakat bersepakat untuk menolak kehadiran TNI Non Organik di wilayah tersebut.
"Jadi sudah ada kesepakatan untuk warga menolak kehadiran anggota Non Organik di Distrik Ibele karena warga merasa terganggu. Oleh karena itu diberikan waktu seminggu kepada Kodim 1702/ Jayawijaya untuk melakukan koordinasi,"ungkapnya di Kantor DPRK Jayawijaya.
Di tempat yang sama Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere menyatakan ini ranahnya pihak keamanan dan pemerintah melihat untuk masalah pengamanan ini menjadi kebutuhan juga sehingga pemerintah tidak bisa melangkahi kewenangan dari aparat keamanan juga.
"Kita sudah ikuti apa yang diinginkan oleh masyarakat di Distrik Ibele, dan juga kami akan melihat perkembangan terkait apa yang telah di sepakati dalam pertemuan ini,"ujar Elopere
Sementara Itu Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Arh. Reza CH. A Mamoribo mengaku jika apa yang disampaikan masyarakat bakal ditindaklanjuti, tadi sudah didengarkan dari masyarakat Ibele dengan tegas, sepakat menolak kehadiran TNI Non Organik (Satgas) di wilayah tersebut.
"Penolakan ini mungkin karena trauma masa lalu, dan warga juga menganggap ada kegiatan TNI yang menakuti masyarakat, namun kita TNI berpegang teguh pada perintah tugas negara yang diturunkan lewat satuan atas sehingga kami juga akan bertindak secara terukur dan profesional."bebernya (*)