jayawijaya

Tokoh Pemuda Sebut Ada Kekhawatiran Masive Jika Terus terusan Kontak Tembak

Selasa, 24 Juni 2025 | 10:33 WIB
Tokoh Pemuda Papua Pegunungan, Charles Kossay

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Salah satu tokoh pemuda Papua Pegunungan, Charles Kossay melihat bahwa aksi kekerasan bersenjata yang selama ini terjadi di wilayah pegunungan harus segera dihentikan.

Pasalnya, dampak dari situasi tersebut tidak hanya menimbulkan trauma tetapi juga mengganggu aktifitas warga. Pernyataan ini merespons insiden penembakan terhadap pekerja bangunan gereja GKI di Air Garam, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada 4 Juni 2025 lalu.

"Kekerasan yang terjadi, seperti penembakan terhadap warga sipil, adalah tindakan tidak manusiawi dan melanggar hak asasi manusia. Ini tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun," tegas Kossay dalam pernyataannya resminya Senin (23/6/2025).

Ia menyoroti bahwa aksi kekerasan dankontak tembak yang ujung-ujungnya warga sipil yang menjadi korban. Contohnya di Yahukimo, Intan Jaya, dan Puncak. Ini menciptakan trauma mendalam di tengah masyarakat.

Akibatnya, warga takut beraktivitas, termasuk berkebun, pergi ke kantor, hingga terlibat dalam kegiatan sosial.

"Kita perlu menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil, terutama terhadap guru dan tenaga kesehatan. Mereka adalah pelayan kemanusiaan yang datang ke Papua untuk membantu masyarakat. Mereka bukan musuh, apalagi dijadikan target kekerasan," ujarnya.

Menurut Kossay, pembunuhan dan tindakan brutal lainnya tidak bisa ditoleransi dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat mendukung langkah-langkah penegakan hukum sesuai prosedur yang berlaku.

"Penegakan hukum harus mengedepankan pendekatan humanis agar masyarakat tetap merasa aman dan terlindungi," tandasnya.

Ia mendorong keterlibatan aktif tokoh adat, tokoh agama, dan para pemuda sebagai agen perdamaian untuk menjembatani konflik dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat.

Kossay juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang beredar di media sosial maupun grup perpesanan, yang berpotensi memecah belah dan menimbulkan keresahan.

"Kita harus bergandengan tangan, tidak hanya untuk menolak kekerasan, tetapi juga untuk membangun masa depan Papua yang damai dan maju,” tegasnya.

"Keterlibatan dan dukungan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan Papua yang damai, aman, dan sejahtera," pungkas Kossay (*)

Tags

Terkini

DPRK Jayawijaya Rancang Perda Pelarangan Miras

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:24 WIB

Trigana Air Tambah Extra Flight Wamena–Jayapura

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:22 WIB