CEPOSONLINE.COM, BIAK – Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2025 di Gedung KSL Biak Numfor menjadi momentum bagi Pemkab Biak Numfor terhadap perlindungan dan pemberdayaan anak-anak.
Dalam konteks pemberdayaan anak-anak, hal ini terlihat dari bakat luar biasa para siswi SMP Negeri 1 Biak Kota.
Tiga MC muda ini memandu acara dengan tiga bahasa, yakni Bahasa Biak, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Tak ayal mereka menjadi sorotan utama dalam acara tersebut.
Mereka adalah Joy Caztine Sroyer, Queency Virgin Gracia Sambow, dan Mariska Myra Sonia Rumbiak, yang masing-masing memimpin acara dalam Bahasa Biak, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.
Penampilan mereka yang spontan dan profesional mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk Bupati Biak Numfor, Markus Oktovianus Mansnembra, yang menyatakan:
“Terimakasih untuk tiga MC junior, ini calon pemimpin Biak. Mereka sangat luar biasa! Spontan dan sangat mencengangkan.”
“Kami juga berterima kasih kepada pendukung acara yang memimpin doa dalam Bahasa Biak.”
“Semoga ke depan, Hari Anak Nasional terus dirayakan dengan program yang bermanfaat, dan kami akan terus mendukung perkembangan anak-anak kita melalui berbagai program, termasuk kampung ramah perempuan dan peduli anak, serta Posyandu Remaja,” ujar Bupati Biak Numfor, Markus Mansnembra.
Baca Juga: Oknum Pegawai Tilap Rp 900 Juta Lebih, Pemimpin BRI Cabang Biak Beri Tanggapan
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, yang juga mewakili Ketua Panitia HAN 2025, menyampaikan apresiasi terhadap partisipasi aktif anak-anak dalam perayaan ini.
“Kami kemas acara dengan tagline ‘Anak-anak Semua Bersaudara’, mengajak anak-anak datang dengan pakaian Nusantara, yang menunjukkan keberagaman namun tetap bersatu. Kami memberi panggung sepenuhnya kepada anak-anak, termasuk penampilan anak-anak SLB Saireri yang tampil untuk pertama kalinya di Biak.”
“Pemandu acara yang menggunakan tiga bahasa juga menunjukkan semangat kami untuk menguasai bahasa asing, mempelajari Bahasa Indonesia, dan melestarikan bahasa daerah.”
“Semua ini adalah bagian dari program pemerintah untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berbudaya,” jelas Kamaruddin.