CEPOSONLINE.COM, WAROPEN – Pemerintah Kabupaten Waropen mendesak percepatan Serah Terima Operasi (STO) kelistrikan dari Pemerintah Daerah (Pemda) kepada PT PLN (Persero).
Proses penyerahan aset ini menjadi langkah krusial agar PLN dapat bertanggung jawab penuh dan segera merealisasikan penambahan daya 2 Megawatt (MW) serta memperluas jaringan hingga ke Kampung Masirei.
Bupati Waropen, Fransiscus Xaverius Mote, mengungkapkan bahwa proses ini terhambat masih tingkat internal Pemda.
Bupati yang akrab disapa FX Mote itu menjelaskan bahwa tahap pertama, yaitu penandatanganan kesediaan penyerahan urusan kelistrikan, sudah dilakukan oleh Wakil Bupati dengan pihak PLN.
Namun, proses belum bisa tuntas karena terganjal pada tahap kedua.
“Sekarang kita sedang menghitung untuk mana aset-aset pemerintah yang nanti dia kelola, dan kita mau serahkan kepada dia. Pada saat penyerahan aset pemerintah daerah kepada dia, itu baru kita tanda tangan STO,” jelas FX Mote.
Bupati Mote secara implisit menyoroti adanya keterlambatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam menuntaskan penghitungan aset. Ia berharap STO dapat segera ditandatangani.
“Harapan saya itu dalam hal ini artinya keterlambatan di OPD tersebut. Diharapkan di akhir tahun ini harus jadi, di Oktober ini atau November,” tegasnya.
Jika STO berhasil ditandatangani, sepenuhnya urusan kelistrikan di Waropen akan menjadi tanggung jawab PLN.
Penandatanganan STO ini kata Bupati FX Mote menjadi sangat penting karena akan memicu realisasi program ekspansi listrik PLN.
Menurut Bupati, PLN berencana mendatangkan mesin tambahan sebesar 2 Megawatt dan sedang mencari lokasi baru untuk penempatan mesin tersebut.
Ekspansi daya ini ditargetkan untuk menjangkau wilayah yang belum teraliri listrik secara memadai.
Target utama dari penambahan daya ini adalah Kampung Masirei, yang diharapkan dapat dialiri listrik penuh pada Desember 2025.
“Harapan saya, Desember itu Masirei sudah nyala. Jadi Masirei tambah 1.500 orang lagi penambahan listrik,” ujar Bupati.
Untuk mendukung percepatan program ini, Pemda Waropen telah menyiapkan anggaran dalam APBD untuk membantu masyarakat.
“Kita sudah siapkan uang ke APBD untuk pembayaran pasang pertama.”
“Kan satu pasangan ini dia Rp 2.500.000, diserahkan ke PLN, dia pasang meteran prabayarnya,” tambahnya.
FX Mote menunjukkan komitmen Pemkab Waropen yang dipimpinnnya itu dalam meringankan beban biaya pemasangan awal bagi pelanggan baru. (*)