• Senin, 22 Desember 2025

Wujudkan Papua Tengah Bebas Malaria, Gubernur : Mari Bebaskan Malaria dari Gunung hingga Pesisir!

Photo Author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 11:55 WIB
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa didampingi para Bupati dan Pimpinan OPD dari Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya, Mimika dan Puncak saat Pengguntingan balon Eliminasi (CEPOSONLINE.COM/HUMAS PEMPROV)
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa didampingi para Bupati dan Pimpinan OPD dari Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya, Mimika dan Puncak saat Pengguntingan balon Eliminasi (CEPOSONLINE.COM/HUMAS PEMPROV)

CEPOSONLINE.COM, NABIRE-Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama delapan kabupaten yakni Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya, Mimika dan Puncak telah mendeklarasikan eliminasi malaria di Provinsi Papua Tengah dengan semangat “Bersatu Mewujudkan Papua Tengah Bebas Malaria” pada hari Jumat, (1/8/2025) di halaman Ballroom kantor Gubernur area bandara lama Nabire.

Deklarasi Eliminasi Malaria ini juga dihadiri oleh Perwakilan kementerian Kesehatan, UNICEF, Forkopimda dan beberapa perwakilan anak sekolah dasar (SD) di Kabupaten Nabire.

Deklarasi Eliminasi malaria ini ditandai dengan Penandatanganan Pakta Komitmen Deklarasi Eliminasi Malaria oleh Gubernur PPT dan Para Bupati dari 8 Kabupaten, Pembacaan Pakta Deklarasi Eliminasi Malaria oleh Gubernur (diikuti oleh para Bupati dan seluruh peserta), Pengguntingan balon Eliminasi Malaria dan Tombol Sirine (diikuti pelepasan balon oleh seluruh peserta secara serentak) dan Penyerahan kelambu berinsektisida secara simbolis oleh Menkes kepada Gubernur Papua Tengah.

Dalam sambutannya Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa menjelaskan Malaria adalah penyakit yang tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga menghambat masa depan pembangunan, khususnya di tanah Papua. Data Sistem Informasi dan Surveilans Malaria (SISMAL) menunjukkan bahwa lebih dari 93% kasus malaria di Indonesia terjadi di Tanah Papua, dan Papua Tengah mencatat hampir 170 ribu kasus pada tahun 2024. Ini adalah angka yang sangat serius.

“ Yang lebih memprihatinkan, kasus ini juga terjadi pada ibu hamil dan anak-anak balita, yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa. Malaria yang menyerang mereka dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, anemia berat, bahkan kematian janin. Ini adalah ancaman nyata
terhadap kualitas SDM Papua ke depan,” jelasnya dalam sambutan.


Oleh karena itu, Acara deklarasi eliminasi malaria ini bukan sekadar untuk mengikuti sebuah seremoni, tetapi untuk menyatukan komitmen, menyatukan hati dan langkah, dalam mewujudkan Papua Tengah bebas dari malaria.

Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan target nasional eliminasi malaria pada tahun 2030, sebagaimana tercantum dalam Permenkes Nomor 22 Tahun 2022. Tetapi Gubernur menegaskan bahwa Papua Tengah tidak bisa menunggu sampai 2030 untuk bertindak.

“ Kita harus bergerak sekarang. Deklarasi hari ini adalah tonggak sejarah. Bersama para Bupati, bersama para Mitra Pembangunan, bersama seluruh elemen masyarakat, kita mendeklarasikan komitmen eliminasi malaria dari seluruh pelosok Papua Tengah, dari gunung hingga pesisir, dari kampung ke kampung,” ungkap Nawipa.

Ia mengajak seluruh Kepala Daerah untuk memasukkan penanggulangan malaria sebagai prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah masing-
masing.

“ Kita butuh tindakan nyata, yaitu penyediaan kelambu berinsektisida, pemberdayaan kader malaria, penguatan surveilans, hingga integrasi program malaria dengan upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak,” tutur Mantan Bupati Paniai.

Gubernur juga mengapresiasi seluruh pihak, baik Pemerintah Kabupaten, Tenaga Kesehatan, Mitra Pembangunan, dan Relawan, yang telah bekerja keras dan tetap semangat dalam menghadapi tantangan penanggulangan malaria di lapangan.

“ Mari kita wujudkan Papua Tengah yang sehat. kita tuntaskan malaria, agar anak-anak kita tumbuh cerdas, ibu-ibu kita tetap sehat, dan masyarakat kita dapat hidup lebih produktif,” lugasnya.

Lanjut Gubernur, Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, saya percaya bahwa Papua Tengah mampu menjadi provinsi yang bebas malaria lebih cepat dari target nasional.

“ Semoga deklarasi ini menjadi awal dari perubahan besar bagi Papua Tengah, demi generasi yang lebih sehat dan masa depan yang lebih cerah,” tutup Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

X