• Senin, 22 Desember 2025

Dinas Pendidikan Gelar Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Biak

Photo Author
- Kamis, 14 November 2024 | 09:02 WIB
Pembukaan pada kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Papua, mengadakan Kemah Penulisan Cerita Pendek Berbahasa Biak, Senin (11/11). (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)
Pembukaan pada kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Papua, mengadakan Kemah Penulisan Cerita Pendek Berbahasa Biak, Senin (11/11). (CENDERAWASIH POS/ISMAIL)

Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan bahasa Biak melalui cerita rakyat, dongeng, dan kisah klasik yang bermakna. Asisten I Setda, Semuel Rumakiew, mewakili Pj Bupati Biak Numfor, membuka acara ini.

Kepala Dinas Pendidikan, yang diwakili oleh Sekretaris Dikdaya Biak, John Sobuber, menyatakan pentingnya kegiatan ini sebagai warisan untuk generasi muda.

Program ini akan menghasilkan buku cerita dalam bahasa Biak, melanjutkan survei serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI).

Baca Juga: Ada ASN Terlibat Politik Praktis, Pj Bupati Biak Numfor: Diproses sesuai Aturan!

WVI telah menerbitkan 13 buku cerita dari Biak, tetapi masih dalam bahasa Indonesia. Diharapkan, dengan adanya acara ini, kisah-kisah dalam bahasa Biak dapat lebih dikenal dan dipertahankan.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Sukardi Gau, dia mengatakan pihaknya berkeinginan agar tradisi membaca masyarakat Biak yang sudah ada sejak lama bisa berkesinambungan.

Ini salah satu cara memancing kembali minat anak-anak untuk rajin menulis melalui cerpen berbasis bahasa dan sastra," ujar Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Sukardi Gau dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan, Senin (11/11).

Diakui saat ini kurangnya sumber bacaan cerita-cerita pendek khusus berbahasa Biak, yang memang harus dilestarikan, dan disesuaikan dengan kondisi lokal daerah yang ada.

Mulai dari flora maupun fauna, potensi alam, hingga kearifan lokal masyarakat yang memang harus diangkat dalam cerita tersebut.

"Bagaimana mungkin anak-anak kita disuguhi cerita tentang harimau yang hanya ada di Sumatra? Padahal kita memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa yang bisa dijadikan bahan cerita menarik," tandasnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

  Bupati Mansnembra Resmikan Ruang Kelas Baru SMPN 3

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:57 WIB

Bupati Biak Numfor Ajak ASN Wujudkan APBD “Sehat”

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:52 WIB

Pemkab Biak Numfor Akan Bangun Monumen Noken

Senin, 17 November 2025 | 09:32 WIB
X