CEPOSONLINE.COM, BIAK — Pemerintah Kabupaten Biak Numfor memastikan stok telur ayam di wilayah Biak dan Numfor masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meski dalam beberapa hari terakhir sejumlah toko mengalami kekosongan pasokan.
Wakil Bupati Biak Numfor, Jimmy Kapisa, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus memantau ketersediaan pangan, termasuk telur ayam, sebagai salah satu komoditas penting menjelang perayaan Natal.
“Untuk kebutuhan telur, beberapa hari kemarin kami menerima laporan dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan setelah melakukan survei ke beberapa peternak di Biak dan Numfor.”
“Hasilnya, stok telur kita masih mumpuni dan siap untuk memenuhi kebutuhan pangan di Biak,” ujar Wabup Kapisa kepada media, Selasa 14 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, peningkatan permintaan telur memang menjadi hal yang wajar menjelang akhir tahun, terutama menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru, ditambah lagi dengan kebutuhan dapur SPPG untuk program MBG di Biak yang sudah mulai berjalan.
Karena itu, pemerintah daerah akan segera melakukan langkah koordinatif bersama para pelaku usaha.
“Dalam beberapa hari ke depan, pemerintah daerah akan mengundang semua peternak telur di Biak untuk berdiskusi terkait ketersediaan telur hingga akhir tahun ini.”
“Jika memang tidak mencukupi, kami akan ambil kebijakan lain sebagai solusi,” tegas Jimmy Kapisa.
Wabup Kapisa juga menambahkan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan menjaga stabilitas stok pangan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menekan laju inflasi daerah.
“Kebijakan ini penting agar arus inflasi di Biak Numfor tetap terkendali dan harga pangan tetap stabil di tengah tingginya permintaan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor, Yubelius Usior, menegaskan bahwa hasil pantauan di lapangan menunjukkan stok telur ayam masih dalam kondisi aman.
Ia mengakui adanya peningkatan kebutuhan setelah beroperasinya dapur MBG di Biak.
“Memang ada tambahan kebutuhan dari dapur MBG yang kini beroperasi di Biak, sehingga konsumsi telur meningkat.”
“Karena itu, stok dan ketersediaannya memang perlu kita tingkatkan lagi,” jelas Usior.
Pihaknya juga berencana melakukan rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Dinas Peternakan, para peternak, serta pelaku usaha pangan untuk membahas ketersediaan dan distribusi telur ayam di pasar.
“Minggu depan kami akan rapat bersama tim inflasi daerah dan para pengusaha, supaya kita bisa memastikan kondisi riil di lapangan dan menyiapkan langkah-langkah konkret,” tambahnya.
Usior menuturkan, sejauh ini arus distribusi telur di Biak masih berjalan normal dan belum menunjukkan tanda-tanda kelangkaan serius.
Namun pemerintah tetap menyiapkan langkah antisipatif untuk memastikan pasokan tetap aman menjelang puncak permintaan di bulan Desember.
Dengan langkah pengawasan dan koordinasi lintas instansi ini, Pemkab Biak Numfor berkomitmen menjaga ketersediaan bahan pangan pokok sekaligus menjaga stabilitas ekonomi masyarakat menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. (*)