CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Tim Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano dan Constant Karma (BTM-CK), menyatakan belum mengumumkan hasil quick count Pemungutan Suara Ulang (PSU) sebelum data yang masuk ke tim tabulasi mencapai 50 persen.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara BTM-CK, Marshel Morin, dalam konferensi pers yang digelar di kediaman BTM, Rabu (6/8/2025).
"Kami tidak gegabah menyampaikan hasil quick count. Pengumuman akan kami lakukan jika data yang masuk ke tim tabulasi sudah mencapai minimal 50 persen," ujar Morin.
Morin juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara pemilu yang telah bekerja secara maksimal sehingga pelaksanaan PSU berjalan lancar. Ucapan serupa disampaikan kepada masyarakat Papua atas partisipasinya dalam PSU kali ini.
Namun demikian, Morin menyoroti adanya beberapa kejadian dalam proses pilkada sebelumnya yang menurutnya merugikan pasangan BTM-CK. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dalam PSU ini, terutama saat proses pleno tingkat distrik yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (7/8/2025).
"Kami minta penyelenggara pemilu di tingkat distrik bekerja profesional. Kami tidak mau kejadian pada pilkada sebelumnya kembali terjadi, karena itu jelas sangat merugikan BTM-CK," tegas Morin.
Selain itu, Morin meminta Bawaslu agar proaktif mengawal jalannya pleno tingkat distrik guna meminimalisasi potensi pelanggaran yang dapat merugikan pihak tertentu, khususnya pasangan calon nomor urut 01.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk ikut mengawasi proses rekapitulasi suara, mulai dari tingkat distrik hingga ke KPU. Jika ditemukan kecurangan oleh pihak penyelenggara, masyarakat diminta untuk segera melaporkannya kepada Bawaslu.
"Ini suara kita bersama. Mari kita jaga agar proses ini berjalan jujur dan mendapatkan hasil yang memuaskan bagi semua pihak," tambahnya.
Terkait hasil sementara quick count, Morin menyebutkan tren perolehan suara BTM-CK menunjukkan hasil positif. Ia juga menyampaikan bahwa data quick count yang dirilis oleh lembaga Poltracking Indonesia sejauh ini hampir selaras dengan hasil tabulasi internal tim BTM-CK.
Di sisi lain, tim BTM-CK juga menemukan adanya kekerasan terhadap anggota tim pemenangan di lapangan. Salah satu insiden disebut terjadi di Kampung Yoka, di mana seorang anggota tim BTM-CK mengalami kekerasan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Ini tentu menjadi catatan serius bagi semua pihak," pungkas Morin. (*)