CEPOSONLINE.COM-JAYAPURA-Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM) mengungkapkan rasa kejenuhannya terhadap panjangnya proses Pemilihan Gubernur Papua yang dinilai berlangsung cukup alot dan melelahkan, namun putra port Numbay ini mengaku bersyukur atas dukungan berbagai pihak terhadap dirinya bersama wakil gubernur Costant Karma.
Dalam keterangannya usai memberikan hak suara di TPS 04 Kelurahan Wahno, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (6/8/2025), BTM menyebut bahwa perjalanan politik menuju Pemungutan Suara Ulang (PSU) telah menguras banyak energi, waktu, dan materi.
"Kalau ditanya jenuh, pasti jenuh. Bahkan sangat jenuh. Begitu banyak yang kami korbankan, baik tenaga, waktu, pikiran, termasuk materi,” ujar BTM.
BTM merinci bahwa proses panjang ini dimulai sejak persiapan Pilkada tahun 2024 yang memakan waktu hampir satu tahun. Setelah pelaksanaan Pilkada, proses berlanjut ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang akhirnya memutuskan agar dilakukan PSU. Namun, tahapan menuju PSU juga tidak singkat, sebab sejak putusan MK pada Februari 2025, proses persiapan hingga pelaksanaan baru bisa digelar hari ini, 6 Agustus 2025.
Meski dihadapkan pada rasa lelah dan tekanan yang besar, BTM menegaskan bahwa dirinya bersama calon wakil gubernur Constant Karma tetap gigih memperjuangkan kemenangan demi masa depan Papua yang lebih baik.
"Kami bersyukur, perjalanan panjang ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk keluarga yang terus memberikan semangat. Semoga ini menjadi jalan yang baik menuju sebuah kemenangan,” katanya.
BTM juga menyampaikan harapan agar PSU kali ini menjadi yang terakhir, mengingat masyarakat Papua sangat membutuhkan pemimpin definitif untuk menjalankan pembangunan secara berkelanjutan.
"Saya berharap ini PSU yang terakhir. Tapi kalau pun masih ada PSU lagi, saya pastikan, BTM tetap akan jadi Gubernur Papua," tegasnya.
Dalam pelaksanaan PSU, BTM hadir di TPS bersama sang istri Kristina R. I. Luluporo dan putra mereka, Alfa Mano. Ketiganya tampak kompak saat memberikan hak suara di TPS 04 Wahno, Distrik Abepura. (*)