CEPOSOONLINE.COM, SARMI-Calon Gubernur Papua, nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM), bertekad membangkitkan kembali kejayaan sektor ekonomi lokal di Kabupaten Sarmi, termasuk menghidupkan kembali pabrik minyak kelapa dan membangun industri pengolahan hasil hutan dan laut di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikannya saat melakukan kampanye terbuka di Kabupaten Sarmi, Rabu (2/7). Dalam pernyataanya, BTM mengajak masyarakat untuk kembali menanam kelapa dan memanfaatkan potensi alam yang selama ini tidak tergarap maksimal.
“Saya dulu SMP, kelapa paling banyak di Sarmi, dan saat itu ada pabrik minyak kelapa. Hasil dari kopra. Maka saya ajak masyarakat, mari kita tanam kelapa lagi. Pabrik minyak kelapa diaktifkan kembali, supaya ada lapangan kerja bagi masyarakat,” tegasnya disambut tepuk tangan warga yang hadir, Rabu (2/7).
Selain sektor perkebunan, BTM juga menyoroti potensi kehutanan yang dimiliki Sarmi. Ia mengungkapkan bahwa ada empat perusahaan kayu besar yang beroperasi di wilayah tersebut, namun hasil kayunya banyak dibawa keluar daerah tanpa memberi dampak signifikan terhadap ekonomi lokal.
“Jangan ambil kekayaan hutan Sarmi keluar. Jangan olah di tempat lain. Kayu dari Sarmi harus diolah di Sarmi, karena Sarmi yang punya hak wilayah. Itu cara kita ciptakan lapangan kerja di sini,” tegasnya.
Untuk mengatur pemanfaatan sumber daya hutan secara adil, BTM menyebut pentingnya mendorong hadirnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Penertiban dan Pengelolaan Kayu di Kabupaten Sarmi. Menurutnya, dengan pengelolaan yang baik, potensi hutan akan memberi nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.
Tak hanya itu, sektor kelautan juga menjadi perhatian. Ia menjanjikan pembangunan pabrik pengolahan ikan lengkap dengan cold storage (kostor) di Sarmi. “Ini supaya Sarmi jadi lumbung ekonomi di Papua. Kita bantu kapal besar, alat tangkap bagi nelayan, kartu nelayan, dan BBM khusus untuk mereka,” katanya.
BTM menegaskan bahwa hanya orang dari pemerintahan yang tahu bagaimana memulai dan mengakhiri sebuah persoalan rakyat.
“Hanya pemilik rumah yang tahu kondisi rumahnya. Pemerintah yang mengerti cara selesaikan masalah. Jangan biarkan potensi ini terus tertidur,” ujar BTM menggunakan ilustrasi rumah sebagai gambaran tata kelola daerah.
Terkait pemekaran wilayah, ia menegaskan dukungannya terhadap rencana pemekaran Kabupaten Sarmi Timur, Apawer Raya, dan Bonggo Raya. Menurutnya, dengan luas wilayah dan potensi yang besar, sudah saatnya pemekaran dilakukan demi pelayanan yang lebih dekat kepada masyarakat.
“Saya paham betul soal pemekaran di Sarmi. Saya tahu wilayah ini luas dan potensinya besar. Kita akan buka akses jalan tembus Mamberamo Raya–Bonggo. Infrastruktur dan pemekaran harus jalan bersamaan,” tutupnya. (*)