CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa dinilai sebagai win-win solution bagi Indonesia.
Demikian, hal ini disampaikan Direktur Pusat Studi Pembangunan Ekonomi dan Penanggulangan Kemiskinan Papua Universitas Cenderawasih, Julius Ary Mollet.
Menurut Julius, Purbaya bukanlah sosok asing di dunia ekonomi Indonesia.
Sebelum dilantik sebagai Menteri Keuangan, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Kariernya pun cukup panjang, di mana ia sempat menjadi Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994).
Kemudian, Purbaya juga meraih gelar master dan doktor di bidang ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat.
Selain itu, Purbaya juga pernah menjabat sebagai CEO Danareksa Securities.
“Purbaya dikenal terbuka dan tegas.”
“Bahkan ia pernah mengkritik lembaga internasional seperti IMF karena menilai proyeksi mereka terlalu optimistis.”
“Jadi, ia bukan tipe yang hanya ikut arus,” ujar Julius, Selasa, 8 September 2025.
Julius menilai, meski pergantian ini disayangkan karena Sri Mulyani adalah ikon internasional, secara pribadi ia memahami keputusan Presiden.
“Sri Mulyani sudah belasan tahun menjadi Menkeu di era tiga presiden: SBY, Jokowi, dan kini Prabowo.”
“Ada titik jenuh juga. Jadi, pergantian ini wajar,” jelasnya.
Ia juga mencatat, Purbaya tampaknya tidak akan mengubah drastis kebijakan fiskal yang sudah berjalan.