CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Sekelompok pemuda pada Kamis (18/4/2024) pagi tiba – tiba memenuhi pintu gerbang Polda Papua.
Mereka turun dari kendaraan sambil membawa beberapa spanduk yang kemudian dipasang di pintu gerbang.
Aksi ini sempat menarik perhatian aparat di Mapolda yang langsung datang menemui penanggungjawab.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Dua Anggota Polri Gugur Ditembak KKB di Paniai, Polda Papua Berduka
Maichel Awom selaku Koordinator Komunitas Masyarakat Adat Anti Korupsi (Kampak) menjelaskan pihaknya sengaja datang kemudian membentangkan spanduk untuk mempertanyakan perkembangan kasus korupsi.
“Kami mempertanyakan sejauh mana proses pemeriksaan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kesekretariatan DPRD Tolikara tahun anggaran 2016-2017 yang telah kami laporkan sejak Oktober 2023 lalu,” kata Awom usai aksi.
Ia mengaku awalnya ingin berorasi namun situasi tidak memungkinkan sehingga ia hanya ditemui perwira penyidik tipikor untuk mendapat penjelasan.
Awom menjelaskan bahwa sekitar 40 pemuda yang datang ini berasal dari Kampak, Forum Peduli Kawasa Byak dan Solidaritas Pemuda Mahasiswa Tolikara.
Dikatakan ada dana Rp 16 miliar lebih untuk uang makan di kesekretariatan yang dicurigai belum dipertanggungjawabkan.
“Beberapa kali kami datang mempertanyakan tapi situasinya begitu – begitu sehingga tadi kami langsung bawa spanduk dan orasi di depan Polda. Tadi kami ketemu kanitnya dan disampaikan bahwa prosesnya masih berjalan.”
“Mereka (penyidik) sudah turun ke daerah namun masih ada yang harus dilengkapi,” tambahnya.
Baca Juga: Trisiswanda Indra Diduga Korupsi Dana Bansos Keerom 2018
Dikatakan kasus dugaan korupsi ini masih membutuhkan keterangan dari mantan berdahara berinisial WK termasuk dari inspektorat.