CEPOSONLINE.COM - NABIRE, Dalam rangka investasi sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya Teken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura kelas Nabire di Nabire, Pada Kamis, (3/7/2025).
Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Bupati Intan Jaya, Aner Maisini didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura dan para dosen Poltekkes Kemenkes Jayapura kelas Nabire.
Bupati Intan Jaya, Aner Maisini menjelaskan kerja sama ini bertujuan untuk kerjasama di bidang pendidikan, khususnya peningkatan kapasitas tenaga bidan dan perawat.
“Dalam MoU tertuang kesepakatan Pemkab Intan Jaya akan mengirim mahasiswa yang akan dibiayai pemda baik bidan maupun perawat,” ujar Bupati Intan Jaya, Aner Maisini kepada media ini via seluler, Senin, (7/7/2025).
Ia menyebut tahun ini Pemkab Intan Jaya hanya mengirim mahasiswa ke dua jurusan yakni Keperawatan dan Kebidanan.
“Jurusan lainnya akan kami tambah apabila dibutuhkan di tahun-tahun berikut,” tuturnya.
Maisini mengatakan calon mahasiswa akan mengikuti proses seleksi yang berkompeten sehingga yang mahasiswa ini benar-benar siap bersaing dengan mahasiswa lainnya.
“ Saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan untuk benar-benar seleksi dari sisi kemampuan, kesehatan dan kami juga pastikan calon mahasiswa benar-benar mencintai jurusan yang diambil,” kata dia.
Ia mengungkapkan, Mahasiswa yang mengambil beasiswa ini adalah orang asli Intan Jaya sehingga setelah selesai pulang dan melayani masyarakat.
“ Selama ini petugas kesehatan Non OAP tidak melaksanakan tugas ke kampung-kampung karena kondisi keamanan sehingga kami fokus pemberdayaan anak-anak asli supaya mereka sendiri yang turun layani keluarga mereka di kampung-kampung,” ungkap Bupati Intan Jaya.
Kedepan Bupati akan membagi wilayah kerja tenaga kesehatan yakni Non OAP di Ibu kota Intan Jaya (Sugapa) dan OAP atau anak asli akan tersebar ke tujuh distrik lainnya.
“ Jadi yang OAP semuanya melayani masyarakat Intan Jaya di tujuh distrik pinggiran sementara Non OAP akan melayani masyarakat yang berada di distrik Sugapa,” lugasnya.
Ia juga berkomitmen merintis program flight docter (dokter terbang) anak asli Papua supaya bersama tenaga medis lainnya melakukan pelayanan di kampung.
“ Ini semua demi pelayanan yang menyentuh akar rumput,” imbuhnya.