CEPOSONLINE.COM - NABIRE, Alliansia Women Ester Papua (AWEP) akan melakukan seminar dan KKR dengan tema gerakan Pemulihan Bangsa di Timika, Papua Tengah pada 30 Mei 2025.
Ketua Alliansia Women Ester Papua (AWEP) Papua, Eka Kristina Yeimo menjelaskan Seringkali sebagaimana manusia AWEP dan semua insan manusia mendengarkan suara yang menggambarkan keprihatinan terhadap keadaan bangsa ini.
“ Negara ini memiliki tanah luas dan subur, kaya sumber daya alam dan bahkan melimpah, namun rakyatnya masih banyak yang miskin dan tertinggal,” jelas Ketua AWEP Papua yang juga senator DPD RI kepada media ini via seluler, Senin, (5/5/2025).
Senator DPD RI ini mengatakan Selain persoalan tersebut itu, juga selalu muncul berbagai problem, baik terkait politik, hukum, sosial, dan bahkan juga moral. Menghadapi keadaan seperti itu, banyak orang bertanya, bagaimana jalan keluar yang sekiranya bisa ditempuh untuk mengatasi berbagai problem dimaksud.
“ Sementara orang meyakini bahwa berbagai problem dimaksud bisa diatasi dengan pendekatan ekonomi dan pendidikan. Dianggap oleh mereka bahwa ketika ekonomi sudah membaik dan masyarakatnya sudah pintar maka problem kehidupan dimaksud akan hilang dengan sendirinya. Mungkin saja pandangan tersebut benar, namun persoalan yang harus dijawab terlebih dahulu adalah bahwa membangun ekonomi dan pendidikan yang dimaksudkan itu sendiri ternyata juga bukan perkara mudah,” kata Yeimo.
Selain itu, ada lagi pertanyaan yang perlu dicari jawabnya, ialah keadaan yang menggelisahkan banyak orang itu sebenarnya sebagai akibat atau keadaan yang begitu saja muncul. Umpama hal dimaksud merupakan akibat, maka seharusnya yang diselesaikan adalah menghilangkan perkara yang menjadi sebab itu. Jika keadaan masyarakat sekarang ini adalah merupakan produk atau buah dari pendidikan, sistem politik, sosial, dan bahkan juga ideologi yang dianutnya, maka seharusnya yang menjadi sebab itu dipahami dan kemudian diubah.
“ Akan tetapi mengubah sesuatu yang memiliki sejarah panjang dan bahkan telah mengakar secara kokoh hingga masuk pada relung kehidupan, maka bukanlah perkara mudah. Selain itu, suatu yang dianggap sebagai persoalan besar oleh sementara orang, belum tentu bagi pihak lainnya, oleh karena dirasakan telah menguntungkan, dan bahkan dianggap sebagai buah perjuangannya,” lugas Ketua AWEP Papua.