CEPOSONLINE.COM, NABIRE-Aparat Keamanan gabungan TNI dan Polri berhasil membubarkan dan menangkap Massa aksi peringati New York Agreement di beberapa titik di kota Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis, (15/8/2024).
Koordinator Lapangan (Korlap) titik Kalibobo, Geoyaibo Yeimo menjelaskan, Massa aksi menuju ke titik aksi di depan kampus Uswim Nabire pukul 07:00. Kemudian, baru berorasi sekitar 30 menit dan dua dalmas dari Polres Nabire angkut Massa aksi.
" Kami ke titik aksi jam 07:00 dan jam 07:30 Dua mobil Dalmas dari Polres Nabire datang dan lansung tangkap massa aksi yang sedang kumpul tanpa negosiasi" ujar Yeimo saat dijumpai wartawan usai aksi dibubarkan.
Saat ditangkap, ia mengaku Massa aksi semua menyerahkan diri dan menaiki mobil dalmas.
" Awalnya ada 25 orang tapi saat jalan ada penambahan penangkapan terhadap massa aksi lainnya sehingga total yang ditangkap dan dibawa ke Polres tadi pagi sekitar 40 orang," jelasnya.
Sementara Koorlap massa aksi Karang Tumaritis, Yance Pelet menambahkan, Sebelum massa aksi di Karang Tumaritis berkumpul, beberapa mobil Polisi dari Polres Nabire sudah parkir.
" Mereka (Polisi) sudah ada duluan sebelum kami ke titik aksi namun mereka membubarkan diri lagi sebelum kami menuju titik kumpul," tambahnya.
Lanjut Dia, Massa aksi menuju titik kumpul melewati jalan lain hingga tiba di titik aksi dan mendapati satu mobil polisi dan satu dalmas terparkir di mata jalan namun aparat tidak menghalangi Massa aksi.
" Saat kami tiba di titik aksi, ada satu mobil polisi dan satu mobil dalmas tapi mereka tidak halangi kami sehingga kami menuju titik aksi untuk berorasi," ujar Yance.
Berorasi sebentar, Massa aksi kembali ke arah titik kumpul dan mendapati beberapa Intel dan polisi berpakaian preman sedang berdiri di depan jalan masuk Batalyon.
" Mereka tidak halangi kami juga hingga di depan jembatan kali Nabire. Kami berorasi disitu dan tunggu massa yang lain bergabung dengan kami," tuturnya.
Menurutnya, sementara menunggu, Satu unit Mobil Patroli dan 15 unit dalmas milik Polres Nabire tiba ditempat massa aksi berkumpul dan lansung membuang gas airmata dan melakukan pemukulan terhadap massa aksi tanpa negosiasi.
" Mereka(polisi) datang dari arah Wonorejo, lalu siram gas air mata ke arah kami lalu memukul dan membubarkan kami di depan jembatan kali Nabire tanpa negosiasi," terang Yance.
Pada peristiwa itu, ia mengaku dua massa aksi tertembak diantaranya Yosua Pigome dan Andy Gobai.