CEPOSONLINE. COM, NABIRE- Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol. Mathius D Fakhiri, menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di dalam rangka Pilkada Damai di Bandar udara lama Nabire, Senin (10/1/2024).
Ibadah KKR ini mengambil thema Bangkit dan Bermazmur bagi Kristus menuju Pilkada Damai di Tanah Papua dengan Pembicara Pdt. Sutriyono dan Pdt. Yan Piet Wambrauw.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D Fakhiri mengatakan, setelah dimekarkan, Tanah Papua pertama kalinya akan memilih Calon Gubernur pertamanya di empat Provinsi baru yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan dan Papua Barat Daya. Sementara, dua Provinsi Induk yakni Papua dan Papua Barat juga tetap ikut terlibat dalam perhelatan Pilkada tahun 2024.
" Dalam Pilkada ini, kita akan memilih pemimpin rakyat, serta ikut berpartisipasi dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional. Karena itu, mari bersama-sama kita berdoa untuk keberhasilan Pilkada tahun 2024,” kata Fakhiri.
Ia mengajak semua umat Tuhan di Tanah Papua untuk meminta rahmat dan tuntunan Tuhan dalam menyukseskan Pilkada demi kemajuan demokrasi dan kesejahteraan di Tanah Papua.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati adalah kontestasi antar anak bangsa untuk saling berkompetisi berikan yang terbaik.
" Beda pilihan politik itu sah-sah saja tidak perlu disikapi secara negatif. Mari kita berdoa untuk Pilkada yang damai di Tanah Papua khususnya Papua Tengah, " imbuhnya.
Menurutnya, pelaksanaan KKR merupakan komitmen Polri dan TNI untuk menjalin komunikasi bersama pemerintah daerah dan masyarakat untuk menyukseskan Pikada tahun 2024.
" KKR pertama kami gelar saat PON 2021, kemudian pada pemilu serentak tahun 2024 dan ini KKR ketiga menjelang Pilkada. Kami inginkan Pilkada Damai di Tanah Papua, " ujar Kapolda.
Fakhiri menghimbau, umat di Tanah Papua untuk berdoa meminta Tuhan berikan pemimpin yang takut akan Tuhan dalam pengabdiannya kepada masyarakat.
" Saya yakin, Tuhan sudah siapkan putra terbaiknya untuk jadi kepala daerah di Papua Tengah, " imbuhnya.
Ia juga menekankan agar dapat menjaga dan menghargai budaya yang melekat pada orang Papua.
" Jangan dibelokkan ke hal-hal yang lain. Tidak boleh ada cerita-cerita budaya baru karena sejak kita diciptakan oleh Tuhan, Budaya sudah melekat pada kita maka mari kita saling menghargai, " tandasnya.
Ia juga berterimakasih kepada pemuka agama dan para hamba Tuhan yang selalu bekerja sama dengannya dalam memimpin dan mengayomi masyarakat di Papua.